Kementerian PUPR Uji Coba Limbah Plastik
Selain
mengurangi limbah plastik dgn menjadikannya bahan campuran aspal, teknologi
yang awalnya dikembangkan di India ini diyakini akan menghasilkan bahan
perkerasan jalan yang lebih murah, kuat, dan tahan lama. Bila berhasil,
rencananya penggunaan limbah plastik dalam pekerjaan konstruksi perkerasan
jalan akan direplikasi di ruas jalan nasional.
Proses
penambahan plastik sendiri dapat dilakukan melalui dry process (penambahan
sampah plastik yang telah dicacah pada agregat panas) maupun wet process
(penambahan sampah plastik yang telah diproses menjadi bubuk pada aspal panas).
Diperkirakan jumlah sampah plastik di Indonesia akan mencapai 9,52 juta ton
pada tahun 2019, atau 14% dari total sampah yang ada. Dengan estimasi
penggunaan sampah plastik sebanyak 2-5 ton per kilometer jalan, sampah plastik
dapat menyumbang kebutuhan jalan sepanjang 190 ribu km.