Djarum Foundation Bakti Budaya, "Lakon Sang Saka"
Naskah Sang Saka merupakan karya Rudolf Puspa dan
Dolfry Indra Suri, yang disutradarai oleh Rudolf Puspa. Berkisah tentang tiga
orang sahabat yang bertemu kembali untuk berpetualang mencari harta karun.
Dalam perjalanan memburu harta karun, terbukalah rahasia dari setiap diri
mereka dan menjawab penyebab mengapa mereka menjadi pemuda-pemudi bangsa yang
lupa diri dan memupuskan rasa cintanya terhadap negeri.
Harta karun berhasil mereka temukan, akan tetapi harta
karun tersebut bukanlah yang mereka bayangkan. Harta itu menuntun mereka ke
sebuah dimensi waktu imajiner detik
proklamasi kemerdekaan yang membuka kembali mata dan hati mereka akan
pentingnya peran dalam membentuk bangsa ini menjadi sebuah bangsa yang
benar-benar merdeka.
Menurut Dofry Indra Suri, , Ketua Yayasan Teater
Keliling, pertunjukan teater kali ini lebih mengekspos momentum kemerdekaan dan
nilai sejarah detik-detik proklamasi 1945. "Sekaligus kita semarakkan
Kemerdekaan Republik Indonesia ke 72," ujar Dofry seusai acara.
Sebelum singgah ke Lampung, Teater Keliling memulai pementasan
Sang Saka di Taman Budaya Cak Durasim, Surabaya pada 6 Agustus dan berlanjut ke
Malang di Gedung C UIN Maulana Malik Ibrahim, Sasana Budaya Singaraja, Bali dan
Gedung Kesenian Societeit De Harmonie, Makassar.
Terpisah, Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation mengatakan, sebagai
industri rokok terbesar, PT Djarum berkomitmen turut serta memajukan bangsa.
"Apalagi Teater Keliling ini turut serta memperkenalkan budaya Indonesia.
Bahkan sampai mancanegara," ujar Renitasari.
Melalui program Corporate
Social Responsibility (CSR), sambung Renitasari, PT Djarum juga
berpartisipasi dalam lima bakti, antara lain Bakti Sosial, Bakti Olahraga,
Bakti Lingkungan, Bakti Pendidikan, dan Bakti Budaya. "Semua program dari
Djarum Foundation adalah bentuk konsistensi Bakti pada Indonesia," tutup
dia. (nai)