Permasalahan Gizi dan Kesehatan di Bandar Lampung Masih Tinggi

BANDAR LAMPUNG, katalampung.com-Berdasarkan Hasil survey Lembaga Advokasi Perempuan Damar, permasalahan gizi perempuan dan anak masih tinggi.  Responden survey sendiri merupakan penerima pelayanan kesehatan di dua puskesmas di Bandar Lampung yakni  Puskesmas Panjang dan Sukamaju. Adapun responden yang disurvey adalah ibu hamil, ibu menyusui, gadis remaja, dan keluarga biasa.

Permasalahan Gizi dan Kesehatan di Bandarlampung Masih Tinggi www.katalampung.com
Foto Ilustrasi. Dok Pixabay
Menurut Koordinator Program Lembaga Advokasi Perempuan Damar Lampung, Sofyan Hadi, sebanyak 79 dari 100 responden masih mengeluhkan fasilitas kesehatan terutama Puskesmas yang belum memiliki tenaga gizi.

Menurut Sofyan, keadaan tersebut disebabkan karena kurangnya perekrutan tenaga gizi. Kemudian, jumlah tenaga ahli gizi yang sebarannya belum merata. 

Hasil survey lain menunjukkan,  76 dari 100 responden menyampaikan masih kurangnya pemahaman ibu tentang gizi seimbang. "Gizi seimbang adalah asupan makanan yang bervariasi, Bergizi, Seimbang, dan Aman," ujarnya.

Selain itu, survey Damar juga menunjukan sebanyak 73 dari 100 responden mengadukan tentang keluarga yang masih gemar mengonsumsi makanan cepat saji. "Ini karena pemahaman masyarakat terhadap makanan bergisi yang masih rendah," sambungnya.

Selain permasalahan tersebut, DAMAR juga mencatat 70 dari 100 responden mengadukan tidak semua perempuan muda, ibu hamil, memperoleh asupan zat besi tambahan (FE) gratis di faskes. Mereka juga merasa malu memeriksakan kehamilannya di fasilitas kesehatan yang ada. "Dampaknya kemudian, permasalahan gizi pada ibu hamil dan bayi yang masih tinggi," sambung dia.

Sofyan Hadi mengatakan, pihaknya melakukan analisa persoalan yang kemudian hasilnya akan disampaikan menjadi rekomendasi kepada pemerintah daerah sampai kepada lembaga penyedia layanan kesehatan baik itu rumah sakit, puskesmas maupun masyarakat secara umum. (rls)
Diberdayakan oleh Blogger.