Inovasi Mahasiswa Perikanan Unila Lolos PIMNAS ke-30

BANDARLAMPUNG, katalampung.com -Mahasiswa Jurusan Perikanan dan Kelautan Universitas Lampung berhasil meloloskan 2 judul PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa) sebagai peserta PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) ke-30 Kemenristek Dikti yang diselenggarakan di Makassar tanggal 23 s.d 28 Agustus 2017.

Inovasi Mahasiswa Perikanan Unila lolos PIMNAS ke-30
Foto IST. Tim saat melakukan uji laboratorium

Kabar tersebut didapat setelah dikti merilis SK Direktur Jendral Pendidikan Tinggi perihal penetapan 420 karya ilmiah peserta PIMNAS ke-30 lolos seleksi dari 89 Perguruan tinggi se-Indonesia.

Universitas Lampung sebelumnya berhasil meloloskan 7 tim Program Kreativitas Mahasiswa. Adapun ke-7 tim PKM UNILA yang berhasil  lolos PIMNAS ke-30 adalah 3 tim PKM Penelitian Eksakta (PKM-PE), 1 tim PKM Penelitian Sosial Humaniora (PKM-PSH), 2 tim PKM Kewirausahaan (PKM-K) ditambah 1 tim PKM Pengamdian Masyarakat (PKM-M).

Salah satu Tim PKM-PE UNILA yang lolos dalam ajang tersebut dengan karya tulis yang berjudul “Efektivitas Bakteri Probiotik Basillus sp. dan Ekstrak Tepung Ubi Jalar Sebagai Sinbiotik Terhadap Serangan Patogen Pada Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei)” dibawah bimbingan Esti Harpeni, S.T., MappSc. (dosen perikanan). Tim ini sendiri diketuai oleh Arlin Wijayanti (mahasiswa perikanan FP unila angkatan 2013).

Menurut Esti Harpeni, Lampung merupakan penghasil udang terbesar yang berkontribusi sebesar 60 persen produk nasional. Namun produksi udang vaname baru mencapai 63,23% dari target produksi nasional udang vaname. "Melihat ketidak tercapaian hasil tersebut, memacu para petambak untuk memutar pemikirannya untuk meningkatkan produksi udang vaname. Salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan meningkatkan padat tebar melalui sistem budidaya intensif," terang Esti.

Menurutnya, dalam sistem budidaya intensif, justru akan berdampak pada meningkatkan peluang timbulnya penyakit, terutama penyakit bakterial. "Penyakit udang berpendar (vibriosis) merupakan penyakit bakterial yang menjadi masalah utama dalam budidaya udang vaname yang disebabkan oleh bakteri Vibrio sp," paparnya.

Sementara itu, Arlin, ketua tim PKM-PE, menguraikan, berdasarkan fenomena tersebut, dia dan tim nya melakukan penelitian dan tercipta inovasi dari penelitian melalui Pakan Udang Bersibnotik. "Inovasi yang dilakukan adalah untuk mengendalikan penyakit pada udang. yaitu melalui pencegahan dengan meningkatkan sistem imun udang melalui aplikasi sinbiotik. Sinbiotik merupakan suplemen nutrisi kombinasi antara probiotik dan prebiotik yang dapat memberikan efek menguntungkan pada inang," jelas mahasiswa semester delapan ini.

Dengan inovasi tersebut, diharapkan adanya dukungan untuk peningkatan produksi udang vaname dilampung sekaligus menurukan resiko terkena penyakit vibriosis pada udang.

Terpisah, Dosen pembina kemahasiswaan jurusan perikanan dan kelautan FP Unila Maulid Wahid Yusuf menyatakan bahwa pihaknya terus berusaha membangun kultur ilmiah dan berperan aktif dalam peningkatan kapasitas mahasiswa, baik melalui inovasi di bidang penelitian, kreatifitas sosial kemasyarakatan maupun pengembangan teknopreneurship perikanan.

"Tahun 2017, dalam ajang PKM, mahasiswa perikanan dan kelautan mengirimkan 60 karya ilmiah dan terseleksi 4 judul oleh Dikti. Selanjutnya 2 judul pkm lolos seleksi ke pimnas ke-30 di Makasar. Capaian ini tentunya membanggakan. Prestasi ini dapat tercapai berkat sinergi dan kerja sama semua pihak namun juga evaluasi bagi kami untuk meningkatkan kualitas karya pkm tahun depan," lelaki yang akrab disapa Wahid itu.

Sementara itu, Dekan fakultas pertanian Unila Irwan Syukrie Banuwa mengatakan ajang pimnas ke-30 tahun 2017 dapat menginspirasi dan jadi penyemangat dalam meningkatkan iklim akademik menuju the best 5 in 2025. "Kami akan support penuh melalui pendampingan dan membawa nama baik unila ke kancah nasional," katanya. (rls)
Diberdayakan oleh Blogger.