Jalan Wan Abdurahman Diperbaiki. Warga: Semoga Nggak Cepet Rusak

BANDARLAMPUNG, katalampung.com - Setelah sekian lama menunggu, warga yang tinggal di sepanjang Jalan Wan Abdurahman dan Jalan Setiabudi Bandarlampung patut bahagia. Sebab, Pemerintah Kota Bandarlampung telah menggelontorkan dana sebesar 22 milyar untuk Peningkatan dan Pelebaran Jalan Wan Abdurahman-Jalan Setiabudi. Proyek ini dikerjakan oleh PT Kebangkitan Armand Kesatria yang berbeda di Jalan Haji Ipin nomor 1B/2 RT 009 RW 01 Pondok Labu Jakarta Selatan.

Jalan Wan Abdurahman Diperbaiki. Warga : Semoga Nggak Cepet Rusak
Foto katalampung.com: Jalan Wan Abdurrahman yang sedang diperbaiki dengan anggaran 22 milyar

Amran, salah satu warga yang tinggal di kelurahan Sumber Agung mengaku senang atas proyek perbaikan Jalan Wan Abdurahman. Laki-laki 46 tahun ini mengaku sering melewati jalan tersebut untuk keperluan bisnis hasil bumi yang dia jalankan. Menurutnya, dengan perbaikan jalan ini, arus transportasi bisa semakin lancar.

"Ya bagus kalau jalannya dibenerin. Apalagi semakin lebar jalannya. Kalau kemarin kan hancur itu jalan. Apalagi yang ke arah Batuputu. Mobil juga males mau lewat. Asplanya sudah nggak ada. Jalan tinggal nyisahin batu," ujar Amran yang ikut menyaksikan proses pengerjaan proyek.

Amran berharap, pengerjaan proyek ini bisa menghasilkan kualitas jalan yang bagus dan tahan lama. Mengingat begitu pentingnya akses Jalan Wan Abdurahman sebagai jalur alternatif dari Kecamatan Kemiling menuju daerah Teluk Betung. "Kita mah seneng jalan nya dibagusin. Tapi jangan baru berapa bulan udah rusak," harap dia.

Dari pantauan Katalampung.com di lokasi pengerjaan proyek, ternyata masih dibutuhkan pengawasan lebih ketat dari pihak konsultan pengawas. Hal ini untuk menjaga supaya pengerjaan proyek berjalan sesuai kontrak dan prosedur pelaksanaan.

Dari lokasi pengerjaan, masih terdapat pengerjaan yang kurang maksimal karena longgarnya pengawasan. Misalnya, Pengerjaan sub grade pemadatan tanah. Seharusnya, sebelum dilakukan penghamparan pondasi jalan, tanah harus dipadatkan secara maksimal menggunakan vibrator roller. Hal ini untuk menjaga supaya jalan tidak bergelombang dan amblas.

Untuk pengerjaan Sub base course atau pondasi bawah, hamparan material berupa berupa batu kali sudah dilakukan secara benar dengan memanfaatkan tandem roller untuk memadatkan pondasi.

Titik penting yang perlu dilakukan pengawasan adalah  pada pengerjaan pondasi atas. Sebab, dari pengamatan Katalampung.com, pihak rekanan tidak menggunakan hamparan material berupa makadam. Hanya batu ukuran 3-4 cm yang dihampar kemudian diberikan prime coat seadanya.

Sebab, para pekerja hanya menggunakan ember manual saat menebar prime Coat, sehingga hasilnya tidak merata. Pengerjaan seperti ini dikhawatirkan akan membuat lapisan atas ATB ,(Asphalt Treaded Base) mudah terkelupas karena tidak menyatu dengan kuat. Apalagi jika kondisi jalan yang tergenang air. (nai)
Diberdayakan oleh Blogger.