Kopi Lampung Pikat Hati Dua Warga Malaysia
![]() |
Warga Malaysia, penikmat Kopi Robusta Lampung, Amir (baju kotak-kotak) bersama Moh. Jobdh (baju merah) |
Warga Penang, Malaysia, Amir Osman, mengungkapkan,
bahwa robusta Lampung memiliki cita rasa yang lezat, khas, dan unik. Mereka
juga terkesan dengan cita rasa kopi luwak robusta asal Cukuh Balak Kabupaten
Tanggamus dan Liwa, Lampung Barat, yang tidak dimiliki oleh kopi sejenis dari
beberapa daerah di Tanah Air.
"Di Negara saya, hanya tahu dua jenis saja, kopi
instan dan kopi tubruk. Jika dibandingkan dengan robusta asal Lampung, jauh
sekali perbedaan rasanya," kata Amir, Kamis (3/8).
Selain itu, sambung Amir, cita rasa kopi robusta asal
Lampung juga berbeda dengan daerah lain, seperti yang berasal Jawa Barat dan
Jawa Tengah. "Robusta Lampung ada sedikit rasa pahit, saya tidak bisa
mengatakan apa itu, semacam ada yang berbeda di lidah saya," ungkap Amir.
Karena kecintaannya yang cukup tinggi untuk kopi
Lampung, Amir mengaku, akan coba memulai belajar bagaimana merawat kopi hingga
panen. "Saya mau kopi Lampung nanti lebih banyak terjual untuk warga
Malaysia. Kopi asal daerah ini banyak sekali peminatnya, artinya bukan hanya
saya yang suka robusta bisa dikatakan hampir semua warga kami juga ikut jatuh
hati," katanya.
Dirinya pun sempat menyayangkan karena kopi robusta
belum bisa diolah di negara asalnya. Pasalnya, Malaysia tidak mempunyai lahan
seluas Indonesia, khususnya Provinsi Lampung. "Mungkin besar negara kami
dengan pulau Sumatera hanya sepersekian persen. Jadi sementara ini dan kedepan
untuk jenis robusta atau luwak saya ambil langsung dari sini (Lampung),"
ujarnya.
Untuk diketahui, Lampung merupakan daerah penghasil
kopi robusta yang diperhitungkan di tanah air, dan andalan ekspor kopi robusta,
kini serius dan komit menghadirkan grade kopi Robusta di atas premium, fine
Robusta.
Gairah meningkatkan kualitas cita rasa kopi Robusta di
Lampung pun sudah mulai sejak dua tahun lalu. Berawal dari kegiatan kontes kopi
yang rajin diikuti pegiat kopi Lampung hingga menciptakan kebutuhan pasar.
Meski volumenya tidak banyak, tetapi cukup memberikan gairah bagi pebisnis kopi
khususnya di industri hilir (kafe, kedai kopi, roastery) untuk komit
memproduksi fine robusta.(rls)