Minat Masuk SMK Pertanian Pembangunan Lampung Naik Tajam
Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Lampung, Edi Yanto, peningkatan jumlah siswa itu berkat upaya menambah
fasilitas belajar dan meningkatkan gaji guru.
"Awalnya, sekolah ini kurang dinimanati. Siswa per
angkatan hanya 58. Gubernur memutuskan lokasi sekolah dipindah dan
fasiltasnyanya ditambah," kata Edi Yanto, di Bandar Lampung, Selasa
(1/8/2017).
Kebijakan Gubernur Ridho tersebut mendapat apresiasi
dari Kementerian Pertanian dengan menggelontorkan dana Rp5,3 miliar pada 2016
dan pada 2017 ini Rp5 miliar. Hasilnya, di 2016 jumlah siswa naik menjadi 90
dan pada Tahun Ajaran 2017 naik tajam menjadi 135 siswa.
Menurut Kepala SMK PP Lampung, Amrullah, pendaftar
tahun ini mencapai 200. Namun karena kapasitas kelas yang diterima 135 siswa.
Untuk menampung tingginya minat tersebut, tahun depan kapasitas kelas ditambah
dan dilengkapi asrama.
"Dukungan Pak Gubernur diberikan dalam bentuk
kenaikan gaji. Dukungan itu kemudian membuat Kementerian Pertanian melihat
Pemprov Lampung serius mengembangkan SMK ini," kata Amrullah.
Pemprov Lampung, kata Gubernur Ridho, merancang
masterplan pengembangan SMK PP untuk kurun waktu lima tahun ke depan.
"Jangan sampai minat anak-anak muda bertani
menurun. Pemprov harus mendorong perbaikan mutu belajar di SMK ini karena
prioritas pembangunan Lampung ada di sektor pertanian, indutri, dan
pariwisata," kata Ridho.
Kemajuan pertanian, kata Ridho, tak lepas dari sumber
daya manusia. Tingginya minat masuk SMK PP, merupakan bukti anak muda masih
berminat masuk sektor pertanian. Oleh karena itu, Pemprov Lampung melakukan
pendekatan ke berbagai pihak termasuk Kementerian Pertanian agar memberi
perhatian khusus terhadap SMK ini.
"Pemprov Lampung dan Kementerian Pertanian terus
melengkapi sarana belajar seperti laboratorium pasca panen, kultur jaringan,
lab bahasa, dan perpustakaan. Semua ini bertujuan agar anak-anak muda bangga
jadi petani, karena seberapa besar pun target produksi pertanian tanpa didukung
sumber daya manusia yang baik, tidak akan tercapai," kata Gubernur Ridho.
Lulusan SMK PP Lampung banyak diterima bekerja di
perkebunan swasta baik di Lampung maupun luar Lampung. Sebagian berprofesi
sebagai penyuluh. Gubernur Ridho ingin mengembalikan pamor sekolah menengah
pertanian atas (SPMA) yang pernah jaya di masa lalu. (rls)