Pemprov Lampung Akan Wujudkan Infrastruktur Handal
Foto: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Lampung menggelar bimbingan teknis pemeliharaan rutin jalan dan jembatan, di Hotel Sahid, Bandarlampung, Rabu (23/8). |
Kepala Dinas PUPR Lampung, melalui Kepala Bidang Bina
Jasa Konstruksi, M Zaini, menjelaskan, kegiatan bimtek ini diharapkan mampu
meningkatkan pengetahuan kualitas SDM yang ada.
Untuk mewujudkan infrastruktur yang handal, perlu
didukung SDM yang mumpuni tentang pemeliharaan jalan dan jembatan. Yang memahami
kaidah dan prosedur maupun peraturan terkait penyelenggaraan Jalan dan
Jembatan. "Jadi, mulai tahap perencanaan, pra konstruksi, konstruksi sampai
tahap prak konstruksi, SDM kita bisa memahami secara gamblang," ujarnya.
M. Zaini berharap, seluruh Dinas PUPR kabupaten/kota
yang mengikuti kegiatan ini bisa mengambil ilmu dan manfaat meskipun
pelaksanaannya singkat. Tujuannya supaya
kualitas konstruksi jalan dan jembatan bisa diperhitungkan secara cermat.
Selain itu, bisa berhati-hati dan mampu meminimalisir kesalahan yang sifatnya
teknis.
Dalam kesempatan tersebut, turut d hadir juga Adeham, Asisten Ekonomi dan
Pembangunan Pemprov Lampung. Senada, Adeham juga berharap tahun 2018-2019
infrastruktur jalan dan Jembatan di Lampung yang berkualitas bisa terpenuhi.
"Semua pihak perlu memelihara," ujar Adeham.
Menurut Adeham, jika infrastruktur dipelihara terus
menerus, tidak akan terjadi jalan disini rusak disana rusak. " Oleh sebab
itu, dengan bimtek ini, para SDM kita yang ada dilapangan bisa lebih memahami
proses pelaksanaan pembangunan dan perawatan infrastruktur. Semua harus bisa
ikut berperan," sambung Adeham.
Disampaikan Adeham, kondisi infrastruktur jalan
mantap di Lampung telah mencapai 75 persen. Sedangkan untuk jembatannya
telah mencapai 90 persen. Pada
kesempatan tersebut, Adeham juga meminta agar para pemakai jalan di Lampung
bisa memanfaatkannya dengan bijak. "Contohnya angkutan truk batubara.
Pemprov Lampung meminta suoaya tonasenya maksimal 20 ton. Jangan malah memuat
sampai 80 ton. Konstruksi Jalan di Lampung belum mampu menahan tonase yang
sangat berat. Kalau kita disiplin yang lain tidak disiplin yah sama saja. Rusak
juga jalan dan jembatan," tegasnya.
Kondisi tersebut, dikatakan Adeham, justru sangat
merugikan masyarakat dan Pemprov Lampung. Hal ini mengingat pemerataan
pembangunan yang harus dilakukan jadi tidak bisa berjalan efektif.
"Panjang jalan di Pasar Lampung kurang lebih 1700 kilometer. Perbaikan dan
perawatan menggunakan uang semua. Makanya kita semua harus Sama-sama merawat
untuk," tandas Adeham. (rls)