Semarak Acara Lampung Krakatau Festival 2017

BANDARLAMPUNG, katalampung.com - Puncak acara Lampung Krakatau Festival 2017 ditutup dengan acara Lampung Culture dan Tapis Festival di Lapangan Saburai kemarin. Festival ini sudah ada sejak tahun 1990 dan merupakan yang ke 27 pada tahun 2017. Lapangan Saburai dibuat menjadi penuh oleh segenap pengisi acara pawai budaya, perwakilan PNS dari tingkat I maupun tingkat II, dan masyarakat sekitar yang ikut menonton acara.


Semarak Acara Lampung Krakatau Festival 2017

Dari pantauan katalampung.com, selain panggung besar terdapat pula tenda stan yang diisi beberapa instansi diantaranya perwakilan kementrian dan dinas, beberapa pengrajin handy craft khas Lampung serta food court. Peserta yang hadir juga dimanjakan dengan 2.500 gelas kopi gratis.

Lampung Krakatau Festival 2017 sendiri terdiri dari empat segmen yaitu Karya sastra Budaya Lampung, Kemilau pesona Sai Bumi Rua Jurai, Tur Krakatau dan Lampung Culture dan Tapis Festival yang diisi dengan penampilan parade pakaian adat, marching band, rombongan gajah dari Taman Nasional Way Kambas.

Peserta pawai berasal dari perwakilan tiap kabupaten dan beberapa sekolah di Lampung, peserta memakai pakaian adat dan beberapa pakaian unik khas Lampung. Adapun rute parade mulai dari Lapangan Saburai ke Jalan Ahmad Yani-Jalan Kartini-Jalan S Parman-Raden Intan-kembali ke Lapangan Saburai. Rute ini diperkirakan sepanjang 2,8 kilometer. Dari pantauan katalampung.com, masyarakat telah ramai menanti pawai di pinggir jalan tersebut. Rekayasa lintas berupa penutupan jalan pun sudah diberlakukan.

Turut hadir juga Gubernur Lampung Ridho Ficardo dan istri yang ikut dalam rombongan parade. Saat memberikan sambutannya, Ridho menyampaikan bahwa program / kegiatan pariwisata ini merupakan salah satu dari tiga agenda strategis pembangun daerah. Selain itu Ridho menyampaikan bahwa berdasarkan data kementerian pariwisata, jumlah wisatawan di Lampung naik 30% setiap tahun, angka ini dua kali lipat dari peningkatan pariwisata se-Indonesia.

Lebuh lanjut Ridho menyampaikan, FKL juga merupakan agenda pariwisata nasional yang diharap bisa jadi event pariwisata dengan skala Asia tenggara bahkan internasional.

Selain itu menurut Ridho, ada tiga hal dalam meningkatkan pariwisata, yaitu keamanan, atraksi dan akses. "Yang pertama adalah tingkat keamanan dan keramahan masyarakat Lampung. Kedua, atraksi di beberapa kabupaten kota. Ketiga, Aksesabilitas yaitu dalam waktu dekat Bandara Radin Inten II akan menjadi bandara internasional. Kita yakin pariwisata Lampung bisa naik sampai 30%," ujar Ridho.

Selanjutnya Ridho berterima kasih kepada bupati dan walikota karena sudah ikut serta.
Ridho juga berharap kegiatan ini memberi dampak positif kepada masyarakat dan memberikan tempat kepada seniman Lampung untuk menampilkan karyanya.

Sementara itu, Asisten Deputi Kementrian Patiwisata, Dra. Oneng Setia Harini, M.M dalam sambutannya mengatakan bahwa Lampung sudah memiliki media promosi yang cukup.

"Ada Anak Gung Krakatau yang sudah mendunia. Ada Teluk Kiluan dan Tanjung Setia," ujar Oneng.

Dilanjutkan dia, Kementrian Pariwisata menargetkan peningkatan sebesar 20.000 orang wisatawan ke Lampung dan 6,9 juta secara nasional.

Menurut Oneng ada 7 wisata unggulan di Lampung yaitu Anak Gunung Krakatau, Taman Nasional Way Kambas, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Teluk Kiluan, Tanjung Setia, Pulau Sebesi dan Wisata Kota yang ada di Lampung

"Kesimpulannya tujuan kegiatan ini meningkatkan jumlah wisatawan, promosi tempat wisata dan peningkatan perekonomian," tutup Oneng. (is)
Diberdayakan oleh Blogger.