Aliansi Gerakan 28 September Mahasiswa Lampung (G28SML) Melawan Lupa Tragedi UBL Berdarah

BANDAR LAMPUNG, katalampung.com - 28 September 1999 silam, telah terjadi pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh aparatur keamanan negara (ABRI) terhadap mahasiswa. Pada saat itu mahaswa melakukan aksi menolak RUU Penanggulangan Keadaan Bahaya (PKB) dan menuntut pencabutan Dwifungsi ABRI serta sebagai aksi solidaritas atas tewasnya mahasiswa Universitas Indonesia Yap Yun Hap. 

Aliansi Gerakan 28 September Mahasiswa Lampung (G28SML) Melawan Lupa Tragedi UBL Berdarah
Foto: Orasi Mahasiswa di depan kampus UBL, Jum'at (29/09)

Pada aksi tersebut, mahasiswa meminta Bendera Merah Putih di Koramil, yang lokasinya tepat di depan kampus Universitas Bandar Lampung (UBL). Namun, keinginan mahasiswa tidak diindahkan sehingga terjadinya bentrok antara mahasiswa dan ABRI. Dalam bentrokan itu, 2 mahasiswa Univertas Lampung, Yusuf Rizal Dan Saidatul Fitria, tewas.

Untuk mengenang peristiwa itu, Aliansi Mahasiswa Gerakan 28 September Mahasiswa Lampung (G28SML) yang terdiri dari LMND, SMI, FMN, UKM Teknokra UNILA, UKM Futsal UBL, BEM FH UNMAL, AGRA dan KPOP melakukan aksi Long March. "Long March ini dimulai dari pukul 08.00 WIB. Aksi kami dimulai dari pintu gerbang  Universitas Lampung menuju kampus UBL,” ungkap Korlap Aksi Wenpi Andreas.

Kondisi mahasiswa saat ini, menurut Kordinator Aksi, masih terasa adanya krimininalisasi terhadap mahasiswa. Sebagai contoh, tiga mahasiswa Medan saat ini masih dalam proses sidang karna dianggap sebagai provokator dalam aksi Hardiknas 2017. Selain itu, 22 mahasiswa UP 45, di drop out secara sepihak karena menuntut  transparansi anggaran.

Dalam orasinya, Aliansi G28SML menuntut empat hal. Pertama, usut tuntas kasus pelanggaran HAM. Kedua, hentikan penyempitan ruang demokrasi. Ketiga, hentikan refresipitas dan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat. Keempat, tolak perppu No.2 tahun 2017 tentang ormas.

Ratusan masa aksi terlihat memenuhi badan jalan Zainal Abidin Pagar Alam sehingga mengakibatkan macetnya  lalu lintas kendaraan. Pantauan tim katalampung.com, mengularnya kendaraan hingga Raja Basa, sehingga puluhan anggota kepolisan turun untuk mentertibkan arus lalu lintas kendaraan dan mengawal jalannya aksi. Massa membubarkan diri secara tertib pukul 10.30 WIB.(is/sudi)
Diberdayakan oleh Blogger.