Kabupaten Lampung Timur dan Tulang Bawang Raih Penghargaan LPSE
Asisten Ekbang dalam sambutannya mengatakan, rakor
digelar dalam rangka meningkatkan layanan dan kapasitas personil layanan pengadaan secara elektronik
(LPSE) di Provinsi Lampung serta meningkatkan koordinasi dan sinergitas di
antara LPSE se Provinsi Lampung.
“Dalam upaya
merealisasikan Good Governance,
Pemerintah Provinsi Lampung terus mendorong agar proses pengadaan barang jasa
pemerintah yang dibiayai baik dari APBD dan APBN dapat dilaksanakan secara
lebih efektif dan efesien, dengan prinsip – prinsip persaingan usaha yang
sehat, transparan terbuka dan belaku adil bagi semua pihak”.
Sesuai dengan amanat
Gubernur, Asisten meminta peserta memanfaatkan momen ini secara maksimal
sebagai media pembelajaran terhadap peningkatan kapasitas personil baik tataran
kebijakan, administratif maupun hal-hal bersifat teknis lainnya. Dengan
demikian diharapkan proses pengadaan barang dan jasa pemerintah di Provinsi
Lampung akan semakin memenuhi prinsip-prinsip pengadaan barag dan jasa serta
kaidah-kaidah Good Governance.
Dalam kesempatan yang sama Kepala LPSE Provinsi Lampung Dody Hendrawan menyampaikan
Rakor ini bertujuan untuk meningkatkan Koordinasi antara para pemangku LPSE
Provinsi, Kabupaten/ Kota. Kegiatan ini sebagai sarana untuk dapat saling bertukar pengalaman serta
informasi guna mencari dan menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi.
Pada akhirnya diharapkan dapat diperoleh komitmen bersama serta rekomendasi
untuk diusulkan kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini LKPP RI dan Kementerian
terkait lainnya. Sebagai input pengambilan kebijakan pengembangan LPSE lebih
lanjut.
“Acara diikuti oleh 80 Peserta yang terdiri dari Tim
LPSE Kabupaten / Kota se Provinsi Lampung, LPSE Polinela, LPSE Unila, LPSE IAIN
Radin Intan juga didukung oleh nara sumber pusat diantaranya Direktur Sistem
Pengadaan Secara Elektronik LKPP, Kasi Monitoring Evaluasi LPSE Nasional LKPP,
Tim Monev Faktual LPSE LKPP dan Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Publik
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat,” terang Dody.(rls)