Mendulang Rupiah Dari Kerajinan Bambu
Saat ini, Pemerintah Provinsi Lampung sedang gencar
membangun sektor pariwisata. Hal ini seharusnya menjadi peluang tersendiri bagi
seorang wirausahawan kreatif. Seperti yang dilakukan oleh Yudi, seorang ayah
dengan dua orang anak ini menyulap bambu yang banyak tumbuh dihalaman belakang
rumahnya menjadi karya seni yang bernilai ekonomis.
Dengan peralatan seadanya, Yudi bersama dengan seorang
temannya terus berjuang untuk mengembangkan produk kerajinan dari bahan baku
utama Batang Bambu. Produk kerajinan yang dihasilkan cukup beragam, mulai dari
gantungan kunci sampai ukiran papan nama. Semuanya mengandung unsur kesenian
khas lampung. Saat ditemui tim katalampung.com di Jalan ZA Pagar Alam II Bandar
Lampung, Yudi menjelaskan bahwa sebenarnya banyak kendala yang dia hadapi.
“Kendala utamanya adalah terbatasnya modal, jadi kami
belum bisa membeli peralatan untuk mempermudah pekerjaan,” kata Yudi.
Saat ini semua proses pengerjaan masih menggunakan
peralatan seadanya. Sehingga proses produksi masih dapat dikatakan lambat.
Dalam satu hari Yudi bersama temannya hanya mampu menghasilkan 10 sampai 15
gantungan kunci saja. Proses yang paling banyak memakan waktu adalah pengecatan
motif Siger Lampung dan pengukiran bentuk Siger.
Yudi menambahkan bahwa gantungan kuci hasil karyanya adalah
cukup laku dipasaran. Hampir setiap minggu Yudi mampu menjual 50 buah gantungan
kunci dengan harga Rp 7.000,- perbuahnya.
Yudi berharap pemerintah mau memberikan bantuan modal
untuk mengembangkan usahanya. Sehingga dia mampu memproduksi produk
kerajinannya dengan jumlah besar.
“Saya berharap ada bantuan modal dari pemerintah
sehingga saya bisa meningkatkan kapasitas produksi. Kalau soal penjualan, saya
hanya perlu menitipkan ke toko-toko penjual keripik yang berlokasi di sepanjang
Jalan ZA Pagar Alam II Bandar Lampung,” tutup Yudi. (gsi)