Menengok Potensi Udang Vanami di Muara Gading Mas

LAMPUNG TIMUR, katalampung.com - Berawal dari tahun 2011 para petani tambak minapurwa Desa Muara  Gading Mas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur bermigrasi dari budidaya Udang Windu ke Udang Vanami. Beralihnya budidaya Windu ke Vanami ini disebabkan oleh prospek dan harga jualnya lebih tinggi. Demikian menurut salah satu petambak udang setempat, Idin (34), saat ditemui katalampung.com, Senin (18/09).

Menengok Potensi Udang Vanami di Muara Gading Mas
Foto katalampung.com - Salah satu tambak udang di Muara Gading Mas, Lampung Timur
"Udang Vanami lebih mudah dalam perawatannya, tidak mudah stres dan nilai jualnya juga lebih tinggi dibandingkan Windu," kata Idin 

Selain perawatan dan harga jual, menurut Idin target umur  Udang Vanami juga lebih cepat. Udang Vanami siap panen pada usia sekitar 2-3 bulan. 

"Untuk Vanami, tingkat asupan makanannya memang lebih tinggi dibandingkan Windu. Dengan jumlah 100 ribu ekor dari umur 1 hari sampai 90 hari petani harus menyiapkan pakan sebanyak 3 ton,” ujar Idin.

Namun menurutnya konsumsi yang tinggi dari Vanami bukanlah kendala yang berarti. Karena, untuk 100 ribu ekor Vanami dapat menghasilkan sekitar 2,7 ton setiap panen. Harga jualnya juga tergolong tinggi yakni berkisar Rp120 ribu per kilogram untuk umur 3 bulan.

Iput (42) salah satu petambak di Muara Gading Mas lainnya juga mengiyakan bahwa budidaya Vanami dengan benih 100 ribu ekor dalam waktu tiga bulan dapat menghasilkan 2,5-3 ton. “Ini sangat menjajikan mas,” kata Iput.(sudi)
Diberdayakan oleh Blogger.