Evidance (Bukti) Rendahnya Kepercayaan Publik Terhadap Institusi di Indonesia (Bagian 2 Dari 3 Tulisan)
Gambar: The most problematic factors for doing business
Selain itu, dapat dilihat pada gambar, kebutuhan dasar
perbaikan institusi masih sangat penting menempati rangking 94 dari 140 negara
dengan skala 1 -140 (dari yang terbaik hingga terburuk). Hal ini membuktikan
bahwa kualitas institusi di Indonesia masih sangat perlu diperbaiki dan KPK
merupakan trigger dalam melakukan
perbaikan institusi seperti pada data dibawah ini.
Gambar: Skor kebutuhan dasar (Basic Requirements)
Sumber: Global Competitiveness Index 2015 -2016 |
Tentu dua gambar diatas memperlihatkan kepercayaa
publik (trus society) atau budaya
partisipatif masyarakat masih cukup rendah sehingga menyebabkan buruknya
kulaitas institusi dan tingginya korupsi. Hal ini mempertegas bahwa masih
diperlukannya lembaga superbody (KPK)
untuk mendorong partisipasi publik. Data diatas memperlihatkan bahwa demokrasi
bersih serta merta merupakan wacana misleading
(kesesatan) dalam upaya mendorong opini publik dalam rangka mendukung sikap
permisif (penerimaan) terhadap tindak korupsi.
Selain itu, berdarkan data ACBS (Anti Corruption Behavioral Survey) yang dilakukan oleh BPS (Badan
Pusat Statistik) di 170 kota melibatkan 10.000 rumah tangga memerlihatkan bahwa
adanya penerimaan kolusi dan korupsi yang besar terhadap proses penerimaan
pelayan publik. Pertanyaan survey yang diajukan adalah: Jika terdapat jaminan tawaran diterima oleh saudara atau kawan untuk
menjadi pegawai pemerintah atau pribadi, serta Apakah anda menerima uang jika ada yang memberi untuk memperlancar
pengurusan administratsi keluarga (kartu keluarga dan kartu identitas)
seperi gambar dibawah ini:
Gambar: Kolusi Penerimaan Menjadi Pegawai
Sumber: BPS ACBS 2015
|
Gambar: Korupsi pengurusan admnistrasi identitas
pribadi atau keluarga
Sumber: BPS ACBS 2015
|
Berdasarkan data diatas memerperlihatkan bahwa adanya
tingkat penerimaan yang besar atas kolusi dan suap sejak tahun 2014-2015. Hal
ini memerlihatkan buruknya kualitas institusi dan rendahnya kepercayaan publik
(public trust).
Bersambung:
Perlu Penguatan KPK dan Evaluasi Sistem Indikator Keberhasilan Lembaga (Bagian 3 Dari 3 Tulisan, Habis)
Bersambung:
Perlu Penguatan KPK dan Evaluasi Sistem Indikator Keberhasilan Lembaga (Bagian 3 Dari 3 Tulisan, Habis)