Gubernur Lampung: Esensi Hari Kesaktian Pancasila Adalah Mempertahankan Ideologi Bangsa
"Pancasila itu hasil rumusan pada Bapak Bangsa
kita dan tentunya sebagai ideologi terbuka memiliki ketahanan terhadap
perkembangan zaman dan situasi yang mampu menyerap nilai-nilai baik yang
berkembang. Pancasila bukan ideologi tertutup. Pemahaman terhadap Pancasila
tidak boleh sempit dan kuno," kata Gubernur Lampung, Senin (02/10).
“Dalam memberingati Hari Kesaktian Pancasila, esesinya
adalah bagaimana mempertahankannya sebagai ideologi bangsa. Ini ideologi yang
final dan sebagai anak bangsa, kitalah yang mempertahankannya. Tanpa ideologi
Pancasila, bangsa ini akan pecah," kata Gubernur Ridho yang juga alumnus
Lemhanas itu.
Pemerintah Provinsi Lampung menggelar upacara
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, dengan Inspektur Upacara Sekretaris Daerah
Provinsi Lampung Sutono, di Lapangan Korpri Kantor Gubernur, Senin (02/10).
Upacara dimulai pukul 07.30 WIB yang diawali dengan
mengheningkan cipta, dilanjutkan dengan pembacaan Naskah Pancasila yang diikuti
ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN). Ikrar Pancasila dibacakan Sekretaris Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung Kherlani.
Gubernur mengatakan tujuan upacara Hari Kesaktian
Pancasila adalah untuk mengajak seluruh
masyarakat daerah Lampung, khususnya ASN bersatu dan secara terus
menerus mengamalkan Pancasila sebagai ideologi bangsa, sehingga dapat tercipta
suasana aman, nyaman dan tentram di daerah Sai Bumi Ruwa Jurai.
“Masih segar dalam ingatan kita bahwa Gerakan 30
September 1965 yang dikenal dengan G30S/ PKI mengalami kegagalan, berkat
kesiapsiagaan TNI yang dipimpin Letnan Jenderal Soeharto sebagai komandan
operasi pemulihan keamanan yang dibantu oleh segenap lapisan masyarakat
berhasil menumpas kebiadaban PKI, sehingga negara tetap tegak dan berdiri di
atas dasar Pancasila yang menjadi falsafah bangsa Indonesia. Bertolak dari
peristiwa tersebut, pemerintah menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian
Pancasila," kata Sutono saat membacakan pidato Gubernur.(rls)