Jim Yong Kim: Perdagangan Mulai Naik, Tapi Investasi Tetap Lemah
Jim menjelaskan, saat ini adalah saat yang
kritis bagi pekerjaan Bank Dunia. Sedangkan kabar baiknya adalah pertumbuhan global
menguat - 2,7 persen tahun 2017. Kuartal kedua tahun lalu tingkat pertumbuhan
kuartalan tertinggi sejak 2010.
"Perdagangan mulai naik. Tapi investasi tetap
lemah, dan kami khawatir bahwa risiko penurunan seperti kenaikan
proteksionisme, ketidakpastian kebijakan, atau kemungkinan turbulensi pasar
keuangan dapat menggagalkan pemulihan yang rapuh ini. Itulah sebabnya sekarang
adalah saatnya bagi semua negara untuk mengambil tindakan atas reformasi yang dibutuhkan
untuk menumbuhkan ekonomi mereka dan bersaing dalam masa depan yang lebih
kompleks, dan terdigitalkan,"
Pernyataan itu disampaikan oleh Jim Young Kim, Presiden
World Bank Group, saat memberikan pidato pada acara Pleno Pertemuan Tahunan
Kelompok Bank Dunia (World Bank Gorup
2017 Annual Meetings) di Washington, DC, Amerika Serikat, Jum’at (13/10/2017), yang dirilis laman resmi Bank Dunia.
Dirinya merasakan dunia yang semakin saling keterkaitan
ini sebenarnya berantakan, dan negara-negara serta masyarakatnya saling menjauh
satu sama lain. Di tengah gejolak ini, organisasi seperti Bank Dunia harus
melangkah maju dan membantu membangun pondasi baru untuk solidaritas manusia.
“Pada tahun 2013, kami mengumumkan tujuan kami untuk
mengakhiri kemiskinan ekstrem pada tahun 2030, dan meningkatkan kemakmuran
bersama di antara 40 persen masyarakat miskin di seluruh dunia. Dan setahun
yang lalu, saya menjelaskan tiga cara yang akan kami dapatkan di sana: dengan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang
inklusif dan berkelanjutan; dengan membangun ketahanan terhadap guncangan dan
ancaman; dan dengan berinvestasi lebih banyak - dan lebih efektif,”
sambungnya
Jim menambahkan, pilar pertama strategi untuk
mengakhiri kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan bersama adalah mempercepat
pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dikatakannya, bantuan
pembangunan tidak akan cukup untuk memenuhi 4 triliun dolar per tahun yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, dan memenuhi
aspirasi masyarakat dunia yang meningkat.
“April lalu, menjelang Rapat Musim Semi, saya meminta
sebuah pendekatan baru dimana kita memaksimalkan pembiayaan untuk pembangunan
dengan secara sistematis dalam investasi sektor swasta dan membuatnya bekerja
untuk negara-negara berkembang dan orang-orang miskin. Kami mengembangkan
Prinsip Bersama untuk Crowding in Private
Sector Finance, dan G20 mengesahkan prinsip-prinsip itu pada musim panas
lalu. Ini adalah contoh bagus kolaborasi erat antara manajemen dan Dewan, untuk
memulai perubahan mendasar dalam pendekatan kita terhadap pembiayaan
pembangunan,”
“Memaksimalkan Keuangan untuk Pembangunan tidak didasarkan
pada ideologi, juga bukan obat mujarab untuk semua tantangan pembangunan. Ini
adalah pendekatan berbasis bukti dimana kita mengajukan pertanyaan yang sangat
mudah: Bagaimana kita bisa memaksimalkan sumber daya negara-negara berkembang
untuk melakukan hal yang perlu mereka lakukan bagi rakyat mereka, sambil
meminimalkan beban hutang publik?,”
“Memaksimalkan Keuangan untuk Pembangunan berarti
menemukan win-win solution, di mana
investor mendapatkan keuntungan yang baik, dan negara-negara memanfaatkan
sumber daya ini untuk memenuhi tujuan pembangunan mereka. Kami menerapkan
pendekatan ini untuk bekerja dengan tim dari seluruh Kelompok Bank Dunia, dan
kami telah melihat hasil yang bagus,”
Tiga tahun yang lalu di Mesir, Menurut Jim Yong Kim,
subsidi untuk energi mencapai 6,6 persen dari PDB - lebih dari yang dikeluarkan
pemerintah untuk kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial. Ketika Mesir
ingin mereformasi sektor energinya, Kelompok Bank Dunia merancang sebuah paket
komprehensif.(dbs)