Kekerasan Terhadap Wartawan Terjadi Lagi, Jurnalis Lampung Gelar Aksi Solidaritas

BANDARLAMPUNG, katalampung.com -  Komunitas wartawan Lampung menggelar aksi solidaritas menyikapi kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Banyumas, Jawa Tengah. Unjuk rasa yang diikuti sekitar 70 orang itu digelar di Bunderan Gajah, Bandarlampung, Jumat (13/10/2017) sore.

Kekerasan Terhadap Wartawan Terjadi Lagi, Jurnalis Lampung Gelar Aksi Solidaritas


Aksi solidaritas ini diikuti oleh perwakilan Pewarta Foto Indonesia (PFI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), YLBHI Bandarlampung, perwakilan pers mahasiswa dan perwakilan wartawan-wartawan dari Tulangbawang, Pesawaran, Waykanan, Tanggamus dan beberapa kabupaten lain di Lampung.

Aksi diawali dengan melakukan jalan kaki dari Sekretariat PFI menuju Bunderan Gajah, kemudian korlap Aris Susanto yang juga Ketua IJTI Lampung memimpin massa menyanyikan lagu Indonesia Raya diikuti orasi masing-masing perwakilan.

Dalam orasinya, Ketua AJI Bandarlampung Padli Ramdan menyatakan, aparat kepolisian dan penegak hukum punya rapor merah terkait kekerasan terhadap jurnalis.

Sedangkan Wakil Ketua PWI Adolf Ayatullah mengecam insiden yang terjadi saat aparat membubarkan aksi demonstrasi di kantor bupati tersebut. Dirinya menegaskan, kerja-kerja wartawan itu melaksanakan amanat undang-undang. Kekerasan terhadap wartawan mengancam kebebasan pers secara umum.

Sebelumnya, diberitakan, kekerasan terhadap wartawan oleh aparat kepolisian kembali terjadi di Banyumas, Jawa Tengah, Senin (9/10/2017). Kekerasan itu menimpa wartawan Metro TV Darbe Yyas dan rekan-rekan pada saat meliput kegiatan demo di alun-alun Purwakerto.

Melalui siaran pers PWI, Pengurus PWI Pusat, telah berkomunikasi dengan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Drs. Condro Kirono MM. M.Hum yang berjanji akan memproses kasus ini dan oknum-oknum yang melakukan kekerasan terhadap awak media. Dikatakannya, pada saat ini, Direktur Intel Polda Jateng dan Kabid. Propam tengah berada di Banyuwangi untuk mendapatkan fakta-fakta yang terjadi.(dbs)

Diberdayakan oleh Blogger.