Kekerasan Terhadap Wartawan Terjadi Lagi, Jurnalis Lampung Gelar Aksi Solidaritas
Aksi solidaritas ini diikuti oleh perwakilan Pewarta
Foto Indonesia (PFI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Persatuan Wartawan
Indonesia (PWI), Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), YLBHI Bandarlampung,
perwakilan pers mahasiswa dan perwakilan wartawan-wartawan dari Tulangbawang,
Pesawaran, Waykanan, Tanggamus dan beberapa kabupaten lain di Lampung.
Aksi diawali dengan melakukan jalan kaki dari
Sekretariat PFI menuju Bunderan Gajah, kemudian korlap Aris Susanto yang juga
Ketua IJTI Lampung memimpin massa menyanyikan lagu Indonesia Raya diikuti orasi
masing-masing perwakilan.
Dalam orasinya, Ketua AJI Bandarlampung Padli Ramdan
menyatakan, aparat kepolisian dan penegak hukum punya rapor merah terkait
kekerasan terhadap jurnalis.
Sedangkan Wakil Ketua PWI Adolf Ayatullah mengecam
insiden yang terjadi saat aparat membubarkan aksi demonstrasi di kantor bupati
tersebut. Dirinya menegaskan, kerja-kerja wartawan itu melaksanakan amanat
undang-undang. Kekerasan terhadap wartawan mengancam kebebasan pers secara umum.
Sebelumnya, diberitakan, kekerasan terhadap wartawan oleh
aparat kepolisian kembali terjadi di Banyumas, Jawa Tengah, Senin (9/10/2017). Kekerasan
itu menimpa wartawan Metro TV Darbe Yyas dan rekan-rekan pada saat meliput
kegiatan demo di alun-alun Purwakerto.
Melalui siaran pers PWI, Pengurus PWI Pusat, telah
berkomunikasi dengan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Drs. Condro Kirono MM.
M.Hum yang berjanji akan memproses kasus ini dan oknum-oknum yang melakukan
kekerasan terhadap awak media. Dikatakannya, pada saat ini, Direktur Intel
Polda Jateng dan Kabid. Propam tengah berada di Banyuwangi untuk mendapatkan
fakta-fakta yang terjadi.(dbs)