Kelompok Diskusi Sosmed Soroti Janji Politik Bacagub Lampung 2018
Hadir sebagai pembicara, Herman HN, Yusuf Yazid, Arinal
Junaidi (diwakili Heri Wardoyo), Irjenpol Ike Edwin dan Samsul Arifin sebagai
moderator. Sedangkan pembicara lainnya berhalangan untuk hadir. Acara ini juga
dihadiri oleh Aburahman Sarbini (Mance), sejumlah aktivis gerakan, wartawan dan LSM.
Pada diskusi tersebut, Herman HN mengatakan dirinya
menginginkan Provinsi Lampung jadi lebih baik lagi. "Saya ingin rakyat
lebih sejahtera dan saya juga ingin semua masyarakat di lampung bisa berobat gratis.
Saya akan memprioritaskan pendidikan, pertanian dan infrastruktur dalam
membangun Lampung" kata Walikota Bandarlampung ini.
Sedangkan Heri Wardoyo yang mewakili Arinal Junaidi
mengatakan, dirinya memahami apa yang menjadi janji dan komitmen Arinal.
"Secara umum ada program ekonomi. Pertama,
pembukaan lapangan kerja baru. Kedua,
percepatan pembangunan dan pemeliharaan jalan. Ketiga, jaminan keamanan. Keempat,
penyediaan listrik untuk desa. Kelima,
peningkatan layanan kesehatan. Keenam,
peningkatan kualitas pendidikan. Ketujuh,
pemberdayaan ibu rumah tangga. Kedelapan,
kemudahan layanan pemerintah," kata Heri ketika membacakan janji dan
komitmen arinal.
Sementara itu, Irjenpol Ike Edwin menyoroti masalah
keamanan dan narkoba. "Di zaman saya lampung ini angka konflik sosial dan
peringkat kasus narkoba turun" kata Staf Ahli Polri Bidang Politik
tersebut. Selain itu ia juga membacakan naskah pidato yang intinya bahwa janji
politik bukan sebuah komitemen antar manusia saja tetapi juga dengan Allah SWT.
Terakhir, Yusuf
Yazid dalam pandangan kritisnya menyatakan, yang paling banyak dosa dalam
kontestasi politik adalah wartawan jika apa yang jadi janji politik gubernur
terpilih tidak di tuntut untuk dilaksanakan. Karena yang menyebarluaskan janji
politiknya sebagian besar adalah wartawan.
"Gubernur itu bukan coba-coba, maka kita harus
audit latar belakangnya. Kalau dia belum
pernah jadi kepala daerah kemudian dia berjanji itu lebih banyak mimpinya di
banding janjinya," terang mantan jurnalis ini.(gsi)