Lampung Tempat Investasi Yang Baik
Mewakili Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Taufik Hidayat. Sekretaris Bappeda Provinsi Lampung, Elvira Umihanni,
menjelaskan bahwa secara umum dari kajian tersebut, ACI melihat empat indikator
yang dipakai, yakni stabilitas, ekonomi makro, kualitas hidup, dan
infrastruktur. Selain itu, kondisi fiskal, bisnis, tenaga kerja, pemerintah,
dan institusi publik, ditambah penilaian untuk 12 subsektor dan 103 indikator.
Dari perincian empat indikator tersebut, untuk
penilaian atau kajian pemerintahan dan institusi publik, mengartikan tata
kelola pemerintahan di Lampung yang semakin baik. Hal ini juga berpengaruh
untuk kabupaten/kota yang lain, yang menandakan bahwasanya tata kelola
pemerintah mulai berjalan sama.
"Pak Gubernur M Ridho Ficardo, sempat menyampaikan
dan memberikan aspirasi kepada seluruh kepala daerah se-Lampung, tata kelola
pemerintahan yang baik agar tetap terjalin kedepannya," jelas Elvira,
kepada media ini di Bandarlampung, Kamis (23/11).
Terkait dengan kondisi finansial, bisnis, dan tenaga
kerja, dari kajian ACI menandakan, tingkat pengangguran di Provinsi Lampung
meski fluktuasi selalu dibawah rata-rata Nasional.
Dan dari sisi bisnis, bisa dilihat bersama secara kasat
mata, pertumbuhannya cukup cepat dan pesat, seperti pertumbuhan tingkat
pembangunan dan hunian hotel, wisatawan, hingga keberadaan Jalan Tol Trans
Sumatera (JTTS).
"Ini menandakan bahwa potensi bisnis di Lampung
terus berjalan naik," tukas Elvira.
Untuk stabilitas ekonomi makro, Provinsi Lampung juga
memiliki poin pertumbuhan ekonomi yang dari tahun ke tahun juga selalu di atas
rata-rata Nasional. "Dari data yang ada mulai tahun 2012 hingga 2016,
Lampung tidak pernah dibawah rata-rata, meskipun hasilnya tidak terlalu jauh
yang hanya selisih koma," katanya.
Lanjut Elvira, khusus pada indikator kajian kualitas
hidup dan infrastruktur, jika dibandingkan dengan 3 indikator yang lain memang
posisinya lebih rendah. Kendati demikian, penilaian indikator ini pun turut
menunjukkan hasil positif, yang bila di tahun 2016 Lampung berada di posisi
ke-23, saat ini naik ke posisi 20.
"Artinya dari kondisi yang memang kita ketahui
sebelumnya, seperti infrastruktur jalan yang rusak sekarang membaik menjadi 70
persen dengan program jalan mantap, ditambah keberadaan Bandara Radin Inten II
dan JTTS, yang menyebabkan peningkatan peringkat," ungkapnya.
Dengan demikian, adanya kajian dari ACI yang memotret
33 provinsi se-Indonesia, bisa menjadi informasi awal bagi investor yang akan
berinvestasi di daerah-daerah. Dan Provinsi Lampung sudah berada pada level
tempat berinvestasi yang baik.
Untuk diketahui, Asia Competitiveness Institute (ACI)
National University of Singapore (NUS) mengundang Gubernur Lampung Muhammad
Ridho Ficardo berbicara pada konferensi tahunan bertema 'Pembangunan
Infrastruktur Untuk Daya Saing Ekonomi' di Kampus NUS, Singapura, 24 November
2017.
Gubernur Ridho, merupakan satu dari enam gubernur dari
Indonesia yang mendapat kesempatan terhormat berbicara di depan utusan dari
berbagai negara itu.
Menurut Co-Director ACI, Tan Khee Giap, Gubernur Ridho
diberi kesempatan karena prestasinya mampu meningkatkan daya saing Provinsi
Lampung dari semula di posisi 25 menjadi 14 hingga 11 Nasional. Peningkatan itu
berdasarkan kajian lembaga Lee Kuan Yew School of Public Policy NUS tersebut.
Akomodasi kedatangan Ridho ke Singapura sepenuhnya menjadi tanggungjawab NUS
"Kami mengundang dan memberi kesempatan kepada
Anda untuk menyampaikan sambutan sekitar 10 menit tentang potensi dan hasil
pembangunan di provinsi Anda, sebelum pemaparan materi dari enam wilayah yang
kami undang," kata Tan Khee Giap, dalam surat yang ditujukan kepada
Gubernur Ridho.
Selain Gubernur Ridho, NUS juga mengundang Gubernur
Jawa Timur Soekarwo, yang dinilai berhasil mengembangkan usaha mikro, kecil,
dan menengah (UMKM). "Kami yakin kegiatan ini makin bermakna dengan
kehadiran kedua Gubernur tersebut dalam berbagi pengalaman atas kesuksesannya
sebagai pembuat kebijakan," kata Tan Khee Giap.
Atas undangan tersebut, Gubernur Ridho menyatakan siap
memenuhinya dan memaparkan potensi dan keunggulan Lampung. "Ini kesempatan
langka, karena NUS sebagai universitas terbaik ke-13 di dunia tentu memiliki
kriteria mengundang pembicara. Saya akan memanfaatkan kesempatan ini
memperkenalkan Lampung," kata Gubernur.
Sebelumnya, pada 16 Mei 2017, perwakilan ACI,
berkunjung ke Pemprov Lampung dan memaparkan daya saing Lampung yang naik dari posisi
dari posisi 14 nasional dari sebelumnya di rangking ke-25. Peningkatan itu
menempatkan Lampung di level tengah daya saing dan tertinggi ketiga di Sumatera
setelah Kepulauan Riau.(*)