Pemprov Lampung Harapkan Rancangan APBD 2018 Penuhi Aspirasi Masyarakat
"Kami berharap RAPBD ini tetap memperhatikan
kondisi realitas serta potensi lokal,” kata Wakil Gubernur Lampung,
Bachtiar Basri, pada rapat paripurna DPRD Provinsi Lampung dalam rangka
pembicaraan tingkat I terkait penyampaian Raperda Provinsi Lampung tentang
RAPBD 2018, di ruang sidang paripurna DPRD Provinsi Lampung, Selasa
(21/11/2018).
Menurut Bachtiar Basri, penyusunan Raperda APBD TA
2018, kata Wagub Bachtiar, melalui proses dan mekanisme yang diawali dari
penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dalam forum Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Provinsi, dengan melibatkan peran serta aktif
masyarakat dan pemangku kepentingan pembangunan lainnya. Kemudian, nota
kesepakatan antara Eksekutif dan Legislatif tentang Kebijakan Umum APBD (KUA) dan
Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang disepakati kemarin
(20/11/2017).
Dalam menyusun RAPBD 2018, jelas Wagub Bachtiar, selain
berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang keuangan,
juga memperhatikan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Lalu,
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan
APBD TA 2018.
“Penyusunan dilakukan dengan memperhatikan perkiraan
kapasitas dan kondisi keuangan daerah, serta perkiraan besaran dana transfer ke
daerah yang akan dicapai dengan tetap dalam koridor peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku,” kata Bachtiar Basri.
Dengan memperhatikan potensi kapasitas fiskal daerah,
Wagub Bachtiar, menyampaikan rancangan struktur APBD Provinsi Lampung TA 2018
yaitu rencana target pendapatan daerah Rp7,5 triliun yang bersumber dari PAD
Rp3,17 triliun. Dana perimbangan Rp4,29 triliun dan lain-lain pendapatan daerah
yang sah Rp35,71 miliar. Sedangkan belanja daerah dianggarkan Rp8,11 triliun
yang terdiri atas belanja tidak langsung Rp4,84 triliun dan dan belanja
langsung Rp3,26 triliun.
Selain itu, terdapat penerimaan pembiayaan daerah
diperkirakan Rp640 miliar yang bersumber dari sisa lebih penggunaan anggaran
(Silpa) Tahun 2017 dan pinjaman daerah dengan pengeluaran pembiayaan Rp35,16
untuk penyertaan modal (investasi) kepada PT Lampung Jasa Utama dan PT Asuransi
Bangun Askrida serta Pembayaran Pokok Utang. Sehingga terdapat surplus Rp604,84
miliar yang digunakan untuk menutupi defisit anggaran. (H-Prov)