Sonia, Satu dari Jutaan HMI-Wati yang Berprestasi

Bicara tentang HMI-Wati, sebagai kader HMI sejati akan terbenak pada paradigma bahwa “Nikahkanlah Kohati-mu maka Sempurnalah HMI-mu”. Entah itu adalah sebuah lelucon atau sebuah do’a, karena kalimat tersebut meraih sebuah kontroversi. Diantaranya, apakah benar dengan menikahi HMI-Wati maka kesempurnaan dari proses ber-HMI? Harus dikaji ulang kalimat yang memuat kontroversi tersebut dikalangan organisasi ini, tetapi tetaplah berpikir dan mengambil hal positif dari sebuah kalimat kontroversi tersebut.

Sonia, Satu dari Jutaan HMI-Wati yang Berprestasi
Sonia Anggun Andini

Jutaan kader HMI-Wati tersebar di seluruh Indonesia, dengan bidang yang dikuasainya. Sehingga nanti akan terciptanya insan yang berkualitas bagi bangsa dan negara selaras dengan cita-cita HMI. Beberapa sosok dalam sejarah perempuan Islam yang diidolakan sebahagian dari para HMI-Wati adalah sosok Siti Khadijah (Istri pertama Rasulullah SAW), sosok Siti Aisyah (juga istri Rasulullah) dimana mereka adalah perempuan-perempuan nan mulia hatinya dan kuat imannya.

Bicara tentang sosok, ada seorang perempuan asal Lampung, Keturunan Bugis dan Bengkulu, sosok perempuan yang rupawan, pintar dan cerdas bernama “Sonia Anggun Andini”.

Sonia” sapaan akrabnya. Beliau pernah mengeyam pendidikan S1 Jurusan Ekonomi Pembangunan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung. Banyak prestasi yang ia raih selama menjadi mahasiswa.

Sonia sangat aktif dalam kegiatan internal kampus dan ekternal kampus. Untuk lingkup fakultas, ia pernah menjadi Brigadir Muda BEM FEB Unila, Sekretaris Umum di Economics English Club (EEC). Kemudian, pernah menjadi Kepala Departemen Kajian Ekonomi di BEM FEB Unila.

Untuk lingkup universitas, beliau sangat aktif di Rakanila (Radio Kampus Unila) dan pernah menjabat sebagai Manajer SDM di UKM tersebut. Tak puas dalam internal kampus, Sonia juga aktif di organisasi eksternal kampus, beliau memilih dan memutuskan untuk mengikuti organisasi besar di Indonesia yaitu HMI.

Segala jenjang training di HMI diikuti oleh perempuan berdarah Bugis ini. Dari proses Masa Perkenalan Calon Anggota (Maperca), kemudian, Sonia mengikuti jenjang Basic Training (Latihan Kader/ LK 1). Belum puas dengan ilmu yang didapat, ia mengikuti Intermediate Training (Latihan Kader/ LK 2) di HMI Cabang Depok.

Tantangan dan rintangan sudah banyak dilalui oleh perempuan ini. Selesai melaksanakan tanggung jawabnya dikampus dan organisasi, Sonia pun, lulus dengan predikat cumlaude dan menjadi wisudawan terbaik. “Selamat untuk Sonia”.

Pasca kelulusan, Sonia pun mencari kerja kesana kemari. Berbagai lowongan telah dimasuki, berbagai tes telah dilalui dan akhirnya selama beberapa bulan, Sonia diterima di Bank Muammalat.

Ada keinginan untuk sekolah kembali ketika beliau sudah bekerja dan itulah yang dirasakan perempuan asal Lampung ini. Akhirnya, beliau memutuskan untuk mencari beasiswa agar bisa sekolah kembali. Karena, dirinya juga ingin menjadi Tenaga Pengajar ditempat ia ditempa dan dibina yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Tak semudah apa yang dipikirkan, pencarian beasiswa yang diharapkan rupanya berhadapan dengan beragam jalan terjal. Apply beasiswa kesana-kemari, tes beasiswa kesana-kemari dan hasilpun tak akan mengkhianati proses. Masya Allah, Sonia lulus pada program Beasiswa LPDP ( Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) dari Kementrian Keuangan.

Setelah mendapatkan beasiswa, Sonia harus melepas pekerjaannya di Bank Muamalat. Sekarang, status Sonia adalah Awardee LPDP Batch II Tahun 2016 yang sedang menjalani perkuliahan di Program Pasca Sarjana Ilmu Ekonomi, Universitas Indonesia.

Memang, pada dasarnya perempuan berdarah bugis ini cerdas, sonia pun kembali mengukir sebuah prestasi yaitu sebuah paper-nya dengan  judul “The Impact of Exchange Rate Volatility and Exports Performance The Case of Indonesia’s Export to Asean Country” diterima pada International Conference On ASEAN Studies di Kota Madrid nanti pada tanggal 20-24 Maret 2018.

Masya Allah, perempuan luar biasa ini tak henti dalam mengukir prestasi. Kalau saja perempuan di Indonesia seperti beliau, yakin saja bahwa Indonesia akan sangat maju kedepannya, sesuai dengan pada sebuah pepatah “Perempuan adalah tiang negara, bila kaum perempuannya baik maka baiklah negaranya, dan apabila perempuannya buruk (amoral) maka buruklah negaranya”.

Sonia, Satu dari Jutaan HMI-Wati yang Berprestasi
Oleh: Febi Saputra (Alumni FEB Universitas Lampung, Aktif di HMI Cabang Bandarlampung Komisariat Ekonomi Unila)
Diberdayakan oleh Blogger.