Iswan Nilai Arinal Tidak Gentle

BANDARLAMPUNG, katalampung.com - Sekretaris DPW PAN Lampung, Iswan Hendy Caya menilai sikap Arinal tidak gentle. Pernyataan itu menyusul dengan tidak adanya koordinasi antara pihak Arinal dengan PAN. Sebelumnya, diberitakan DPP PKB deklarasikan pasangan Arinal Djunaidi – Chusnunia Chalim sebagai Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dalam Pilgub Lampung 2018, Rabu (20/12).

 
Iswan Nilai Arinal Tidak Gentle
Foto: Iswan H. Caya, sumber: dpwpanlampung.org

Pernyataan Iswan yang menganggap sikap Arinal tidak gentle disampaikan saat mengelar konferensi pers, Kamis (21/12).

“Jajaran DPW dan DPD sudah berdiskusi secara mendalam dan memformulasikan langkah-langkah selanjutnya, akibat tidak adanya koordinasi antara Arinal terhadap PAN. Dan memang deklarasi pasangan Arinal-Nunik oleh DPP PKB sama sekali tidak ada koordinasi, jadi kami anggap sikap tersebut tidak gentle,” ujar Iswan yang didampingi oleh jajaran DPD dan DPW se-Provinsi Lampung, sebagaimana dikutip dari warta9.

Ketua Tim Penjaringan Wilayah DPW PAN Lampung ini menuturkan dalam rapat internal tersebut, DPW dan DPD se-Provinsi Lampung bersama-sama memformulasikan dan mengevaluasi segala kemungkinan sikap PAN untuk selanjutnya disampaikan kepada pengurus DPP PAN.

“Saat ini kami (PAN Lampung, red) dalam rapat tadi sudah memformulasikan segala kemungkinanya, baik mempertimbangkan mendukung calon lain hingga kemungkinan membuat poros baru. Yang jelas kami akan melaporkan terlebih dahulu hasil pertimbangan kader PAN di daerah kepada DPP,” kata Iswan.

Menurut rencana, malam ini pihaknya akan ke DPP untuk melaporkan hasil evaluasi. DPP PAN yang akan memutuskan langkah-langkah apa saja yang nantinya akan dilakukan, apakah akan mengusung calon lain, ataupun membuat poros baru.

Baca Juga: Gerindra Dorong PAN dan PKS Bentuk Poros Baru di Pilgub Lampung 2018

Sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Lampung, Ir. H. Irfan Nuranda Jafar, salah satu petinggi PAN Lampung yang setia mendampingi Arinal Djunaidi dalam sosialisasi, angkat bicara.

Irfan menilai persoalan tersebut merupakan bagian dari dinamika politik. Sebagai politisi ia tidak mempermasalahkan pilihan Arinal memilih Chusnunia alias Nunik. Tapi, yang disesalkan Irfan dan pengurus PAN se-Lampung, sikap Arinal yang tidak berkomunikasi terhadap PAN dalam menentukan pilihan calon pendamping. Padahal PAN merupakan salah satu partai yang lebih awal memberi dukungan kepada Arinal.

“Inikan dinamika politik, hal yang wajar saja, dan kita tidak permasalahkan pilihanya. Akan tetapi kami menyesalkan kok tidak ada komunikasi. Kalau ada komunikasi mungkin PAN tidak seperti ini,” kata mantan Bupati Lamtim ini.(w9/dde)
Diberdayakan oleh Blogger.