DPO Dua Tahun, Dedengkot Curanmor Berakhir di Kamar Jenazah
"Awalnya
anggota KSKP Panjang di Jalan Soekarno Hatta Srengsem Panjang yang sedang
melakukan razia. Lihat anggota, tersangka langsung putar arah. Nah, begitu
dikejar anggota malah lepas tembakan," kata Kasatreskrim Kompol Harto
Agung di Ruang Jenazah RSU Bhayangkara, Rabu 24 Januari 2018.
Baca Juga: Pelaku Curanmor Gunakan Alat Baru “Kunci Magnet”, Waspadai Motor Matic
Baca Juga: Pelaku Curanmor Gunakan Alat Baru “Kunci Magnet”, Waspadai Motor Matic
Koordinasi
langsung dilakukan gabungan Tekab 308 Polresta Bandar Lampung, Polsek Teluk
Betung Selatan (TBS) dan KSKP Panjang. Tembakan peringatan sudah dilepas, dan Tim
Gabungan telah melumpuhkan kedua kaki pelaku.
Namun, anggota
jaringan curanmor antar provinsi ini masih juga berusaha kabur. Akhirnya saat
dadanya tertembus timah panas, dia menyerah. Tersangka meninggal dalam perjalanan
menuju RSU Bhayangkara.
"Dia ini
jadi eksekutor dan bawa senjata api rakitan (senpira). Pemain lama. Mulai 2015
namanya mulai tenar dalam komplotan curanmor. Selama buron, dia pindah beraksi
ke Pulau Jawa. Nah, karena disana juga diburu, dia pulang dan beraksi lagi
disini, " papar Harto yang didampingi Kapolsek TBS Kompol Listiyono Dwi
Nugroho dan Kapolsek KSKP Panjang Kompol Ferdiansyah.
Tersangka bersama Basri Effendi (joki, DPO) rupanya sudah dua minggu terakhir dicari tim serigala pemburu Polresta yang menerima informasi warga adanya pemain lama alias dedengkot curanmor Jabung turun gunung.
Tim dipecah
jadi tim kecil yang tersebar mengendus berbagai wilayah Kota Bandar Lampung.
Saat mendapat info dari anggota Polsek KSKP Panjang tersangka terlihat di
Srengsem, tim pemburu langsung merubung dan menutup akses keluar masuk sehingga
upaya pelarian tersangka berakhir.
Sumber: Polda
Lampung
Editor: Guntur
Subing