Gubernur Ridho Persiapkan Lamsel Jadi Lokomotif Garis Depan Pulau Sumatera
"Presiden bisa membangun di mana saja di seluruh
wilayah Sumatera, tetapi akan memberi efek duplikasi atau pelipat ganda ketika
Presiden membangun Provinsi Lampung terlebih dahulu. Karena awal konektivitas
ada di Lampung. Di Lampung Selatan ini," ujar Gubernur Ridho di Rumah
Dinas Bupati Lampung Selatan, Senin (29/1/2018).
Baca Juga: Zainudin Hasan: Gubernur M.Ridho Ficardo Telah Banyak Menorehkan Tinta Emas di Kabupaten Lampung Selatan
Baca Juga: Zainudin Hasan: Gubernur M.Ridho Ficardo Telah Banyak Menorehkan Tinta Emas di Kabupaten Lampung Selatan
Oleh sebab itu, Gubernur menekankan kesiapan Lampung
Selatan dalam mengantisipasi diri menjadi daerah terdepan sebagai lokomotif Sumatera.
"Ketika memulainya di Lampung, maka Lampung
Selatan yang harus siap terlebih dahulu. Saya berharap para ASN (aparatur Sipil
Negara, red) menyadari ini dan mempersiapkan diri," tambah Gubernur.
Dalam kunjungan ke Lampung Selatan ini, Gubernur disambut
hangat oleh Bupati Zainuddin Hasan dan Forkopimda setempat. Para ASN di
Lingkungan Pemkab Lampung Selatan itu antusias mendengarkan penjelasan
Gubernur.
Ridho juga mengatakan banyak tugas dan tanggung jawab
yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemprov Lampung untuk mempersiapkan
tongkat estafet pertumbuhan, kemakmuran, kemajuan di masa yang akan datang.
Pada bagian lain, Gubernur juga menjelaskan banyak
Pembangunan Provinsi Lampung yang bersinergi dengan Kabupaten Lampung Selatan.
Di antaranya Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), Bandara Radin Inten II, dan
Pelabuhan Penyeberangan. Juga, ada pembangunan kawasan untuk Kepolisian Daerah
Lampung.
"Kemarin saya sampaikan kepada bapak Presiden
untuk lahan Pemerintah Pusat yang ada di Lampung Selatan register I dialihkan
menjadi Kawasan Industri. Ini untuk anak cucu kita, masyarakat kita. Ketika
harap bisa mewujudkan sekitar 3 ribu hektar untuk indsutri itu. Jika ini
terwujud maka akan membuka lapangan kerja puluhan ribu dan mendatangkan
investasi puluhan bahkan ratusan triliun untuk anak-anak dan masyarakat
Lampung. Pertumbuhannya jelas untuk Kabupaten Lampung Selatan," ucap
Ridho.
Selain itu, lanjut Ridho, di Kabupaten Lampung Selatan
akan dibangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. "Ini telah
disetujui oleh Menteri Pariwisata," kata Ridho.
Gubernur muda dan cerdas ini juga mengapresiasi langkah
Pemkab Lampung Selatan yang mendukung program Pemprov.
"Saya mengapresiasi Kabupaten Lampung Selatan
karena menjaga baik wajah Provinsi Lampung, dan juga program nasional untuk
menyejahterakan masyarakat Lampung. Pemkab Kabupaten dan Pemprov Lampung
berkoordinasi baik supaya setiap manfaat dari project pembangunan yang ada bisa
diperoleh untuk rakyat Lampung," ujar Ridho.
Sementara itu, Bupati Lampung Selatan, Zainudin Hasan
mengatakan Gubernur Ridho adalah pemimpin Provinsi Lampung yang sudah banyak
menorehkan tinta emasnya khususnya untuk Kabupaten Lampung Selatan.
"Maka saya perlu sampaikan perlunya hadir pada
acara ini, karena tidak semua aparatur di desa tahu apa yang dikerjakan
Pemerintah Pusat, Pemprov Lampung bersama dengan Kabupaten Lampung
Selatan," kata Zainudin
Beberapa di antaranya pembangunan Bandara Radin Inten
II yang selain menghabiskan dana pusat juga dari anggaran Pemprov sekitar Rp400
miliar.
"Program beliau (Gubernur Ridho, red) juga
mengusulkan bertambahnya dergama kita di Pelabuhan Bakauheni. Selain itu,
dengan kerja yang gigih Pemprov Lampung bersama-sama dengan Dinas Perhubungan
yang telah menyelesaikan pelabuhan di Kecamatan Katibung, dan Pelabuhan menuju
destinasi pariwisata anak gunung Krakatau di Pulau Sebesi menelan biaya lebih
kurang Rp30 Milyar dan sudah diresmikan pada tanggal 31 Desember 2017 yang
lalu," ujar Zainudin.
Zainuddin juga menyebutkan bahwa baru-baru ini pintu
exit tol yang pertama di Km 7 atau Bakauheni Utara telah diresmikan beberapa
waktu lalu. Panjang total jalan tol yang dibangun di Kabupaten Lampung Selatan
juga lebih kurang 103 Km. Selain itu, pembangunan Kampus Itera, dan dan
beberapa ruas jalan yang akan diselesaikan oleh Gubernur Ridho.
"Salah satunya adalah jalan lingkar keliling
Gunung Rajabasa akan dimulai tahun 2018 secara bertahap. Inilah program-program
yang telah dilakukan oleh bapak Gubernur bersama jajarannya," ujar
Zainudin.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga memberikan bantuan
di antaranya untuk Program Pembangunan Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
Tahun 2018 dengan total anggaran sebesar Rp66,98 miliar.
Bantuan untuk bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
berupa untuk Program Gerbang Desa Saburai, Kelurahan dan Desa. Kemudian Bantuan
Program Gerbang Desa Saburai TA 2018 untuk Kabupaten Lampung Selatan sebesar
Rp1,68 milyar, bantuan Kelurahan sebesar Rp6 Juta, dan Bantuan bagi Desa/Kampung/Pekon/Tiyuh
sebesar Rp6 Juta.
Gubernur juga memberikan bantuan kepada masyarakat
melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung untuk Kabupaten
Lampung Selatan sebesar Rp3,24 Milyar.
Untuk Bidang Sosial yakni Bantuan Buffer Stock bencana
alam untuk Dinas Sosial Kabupaten senilai Rp23,5 Juta.
Juga bantuan Bidang Kesehatan Tahun 2017 untuk
Kabupaten Lampung Selatan, yakni Bantuan Obat dan Perbekalan Kesehatan 1 paket
dengan nilai dana sebesar Rp547 Juta, bantuan Perbaikan Gizi Masyarakat, berupa
Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk 650 balita dan
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan untuk 550 ibu hamil Kurang Energi
Kronik , serta 40 Tripod untuk posyandu dengan nilai dana Rp415 Juta.
Bantuan lain, Pengendalian Penyakit Tidak Menular
berupa bantuan Alat Krioterapi untuk pengobatan pasien dengan IVA positif di 19
Puskesmas (Natar, Talang Jawa, Banjar Agung, Tanjung Bintang, Branti Raya,
Hajimena, Penengahan, Sukadamai, Merbau Mataram, Tanjung Agung, Katibung,
Bakauheni, Sragi, Way Panji, Way Sulan, Candipuro, Ketapang, Sidomulyo, Tanjung
Sari Natar) dengan nilai dana Rp1,419 miliar.
Kemudian bantuan Vaccine Carrier sebanyak 120 set
dengan nilai Rp54 juta, bantuan Peningkatan Kesehatan Lingkungan berupa bantuan
Alat Cetakan Sarana Sanitasi Fiber Reinforce Plastic (FRP) sebanyak 15 buah dan
alat kit Higiene Sanitasi Pangan (HSP) sebanyak 9 buah dengan nilai dana Rp270
Juta.