Gubernur Ridho Tak Kuasa Membendung Air Mata Saat Lepas Adeham ke Liang lahat
Dengan air mata berlinang Gubernur berkata lirih,
"Atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, kami mengalami dan juga
menyampaikan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya, rasa kehilangan yang sangat
berat, salah satu putera terbaik Pemprov Lampung. Begitu banyak jasa, amal
ibadah, karya bakti yang beliau lakukan, insyallah Allah akan menerima tempat
yang layak, sesuai dengan pengabdian beliau yang terbaik di Provinsi
Lampung," ujar Gubernur.
Baca Juga: Assisten II Sekprov Lampung Adeham Meninggal Dunia
Baca Juga: Assisten II Sekprov Lampung Adeham Meninggal Dunia
Seperti diketahui, pada hari yang sama Gubernur Ridho
memiliki agenda padat dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Pesisir Barat.
Namun, dengan berbagai upaya Gubernur menyempatkan waktu untuk ikut ke
pemakaman mantan Kepala Dinas Kominfo Provinsi Lampung itu. Gubernur Ridho
datang didampingi Ketua Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Henry
Yosodiningrat.
Sebelumnya, Almarhum Adeham disholatkan di rumah duka
di Perum Griya Asri, Segala Mider, Tanjung Karang Barat Bandar Lampung sekitar
pukul 09.12. Usai disolatkan, dilakukan prosesi upacara pelepasan oleh keluarga
dan diserahkan kepada Pemprov Lampung melalui Plt. Sekretaris Daerah, Hamartoni
Ahadis untuk dimakamkan.
Tampak hadir dirumah duka, pejabat di Lingkungan
Pemprov Lampung, Wakil Walikota Bandar Lampung Yusuf Kohar dan istri Gubernur
Lampung Yustin Ridho Ficardo.
Almarhum juga mantan Pj. Bupati Tulang Bawang Barat
yang lahir di Komering Ulu 58 tahun silam. Kepergiannya meninggalkan seorang
istri bernama Farina Baharuddin Adeham, tiga orang anak, dan lima orang
cucu. Adeham menghembuskan nafas
terakhirnya di Rumah Sakit Medistra Jakarta pada Rabu (24/1/2018) pukul 13.50
WIB. Sebelum menuju kelokasi pemakaman di Desa Sanggi, jenazah sempat singgah
untuk juga disolatkan, lalu diberangkatkan dari rumah sang mertua yang tidak
berada jauh dari tempat pemakaman.
Menurut Gubernur Ridho, semasa hidup Adeham adalah
sosok yang sangat dapat diandalkan, dan juga menjadi salah satu kunci strategis
Pemprov Lampung.
"Beliau sosok abdi negara yang sangat disiplin,
berdedikasi, penuh tanggung jawab, loyalitas dan sangat amanah dalam
menjalankan tugas. Bahkan sangat layak rasanya apa bila saya sampaikan bahwa
beliau ini adalah salah satu contoh terbaik dari pegawai negeri sipil yang
mengabdi diseluruh wilayah di Provinsi Lampung ini," katanya.
Ridho mengatakan begitu banyak karya-karya besar dalam
setiap penugasan yang dilakukan oleh almarhum, yang melebihi dari tugas dan
tanggung jawab formal yang diberikan.
"Begitu banyak Pemprov Lampung bertumpu pada
kemampuan beliau. Saya juga merasakan bahwa sebenarnya beliau masih sangat
ingin berprestasi, dan sangat ingin menciptakan karya-karya besar dalam
pengabdian beliau," ujarnya.
Ridho menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang
sangat tinggi atas kerja keras almarhum dalam mengemban tugas di Pemprov
Lampung. "Sudah selayaknya saya sebagai Gubernur, atas nama masyarakat
Lampung menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang sangat tinggi bahwa sebagai
abdi negara beliau telah sangat banyak berbuat. Pemprov Lampung sangat bangga
pernah memiliki seorang abdi negara bernama bapak Adeham," katanya.
Ridho berkeyakinan bahwa sosok almarhum patut menjadi
panutan di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). "Apabila seluruh ASN yang
bertugas di Provinsi Lampung sedikit saja mengambil contoh dari beliau, saya
yakin dan percaya, Lampung akan jauh lebih maju lagi," ujarnya.
Di mata keluarga, A. Ridha Bahram Martha yang merupakan
putra kedua Adeham mengatakan ayahnya adalah seorang penjuang yang tidak pernah
mengenal waktu dalam bekerja maupun bersama keluarga.
"Papah tidak pernah mengeluh sakit dan sebagai
seorang ayah dia adalah sosok yang sangat komplit. Tidak mudah untuk saya
menjadi seperti beliau dalam kesabaran menghadapi anak-anaknya dan seluruh
keluarga besarnya," katanya.
Ridha menyebutkan ayahnya memiliki keinginan jika
memasuki masa pensiun ingin menetap di Kecamatan Padang Cermin. "Beliau
semasa hidup jika pensiun ingin menetap disini (Padang Cermin) semacam rumah
panggung, dan sudah membeli kayu dan papan untuk pembangunannya. Papah,
istirahat yang tenang di sana dan khusnul khotimah, mendapatkan tempat yang
layak disisi-Nya," ujar Ridha yang mengundang haru siapapun yang
melihatnya. Selamat jalan Pak Adeham. Baktimu akan selalu kami kenang.(H-Prov)