Kaleidoskop 2017: Optimisme Ekonomi Indonesia
Gambar ilustrasi |
Tingginya tingkat kepercayaan masyarakat tersebut
merupakan indikator yang menunjukkan dukungan masyarakat terhadap kebijakan
serta program-program pembangunan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah.
Demikian dituliskan oleh Kepala Biro Komunikasi dan
Layanan Informasi Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Nufransa Wira Sakti,
kepada Media Keuangan Januari 2018. Menurutnya, Indonesia menduduki peringkat pertama
untuk Trust and Confidence in National
Government berdasarkan Gallup data.
Lebih lanjut, Nufransa menuliskan, pada tahun 2016,
sebanyak 80 persen dari responden menyatakan kepercayaan mereka terhadap
pemerintah Indonesia.
Tingkat kepercayaan Indonesia naik sebesar 28 persen
dibandingkan tahun 2007. Berdasarkan hasil survey ini, Indonesia menduduki ranking
tertinggi untuk kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah bersama Swiss.
Di tahun 2017, Indonesia juga memperoleh berbagai
pengakuan atas reformasi ekonomi dan struktural, tulis Nufransa. Indeks
kemudahan berbisnis (Ease of Doing
Business) Indonesia berhasil naik 15 peringkat ke posisi 91.
Hal ini membuat Indonesia masuk dalam jajaran Top Improvers berada di atas India,
Brazil, dan Filipina. Selain itu, Global Competitiveness
Index 2017-2018 juga menaikkan peringkat Indonesia sebanyak 5 peringkat,
dari posisi 41 menjadi 36.
Di tahun yang sama, penantian panjang berakhir sudah.
Lembaga pemeringkat kredit internasional Standard
& Poor (S&P) akhirnya menaikkan sovereign
rating Indonesia menjadi BBB- dengan outlook
stabil.
“Setelah sebelumnya Moody’s
memberikan peringkat yang sama, maka lengkap sudah kini peringkat layak investasi
diraih dari lembaga-lembaga terkemuka. Menutup tahun dengan manis, lembaga pemeringkat
Fitch Ratings (Fitch) meningkatkan sovereign rating Republik Indonesia dari BBB/outlook
positif menjadi BBB/outlook stabil pada Rabu (20/12),” ujar Nufransa
Hal ini melengkapi pencapaian Indonesia sebagai negara
layak investasi yang sebelumnya telah diperoleh dari sejumlah lembaga rating
lain, seperti Fitch, Moody’s, Japan
Credit Rating, dan Rating and
Investment.
“Yang lebih menggembirakan lagi, untuk pertama kalinya
sejak 12 tahun lalu, Badan Pemeriksa Keuangan memberikan opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2016,” jelas
Nufransa.
Memasuki tahun 2018, lanjutnya, perekonomian Indonesia
akan terus digenjot. Pembangunan infrastruktur pun terus dilakukan. Posisi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebagai instrumen pemerintah
untuk mencapai sasaran pembangunan pun semakin strategis.(mk/dde)