Wartawan ASEAN Melawan Fake News
Presiden Konfederasi Wartawan Thailand, Thepchai Young,
mengatakan, kabar bohong atau hoax dan ujara kebencian menjadi persoalan yang
sedang dihadapi kawasan Asia Tenggara dan seluruh dunia.
Baca Juga: Thailand Pimpin Konfedrasi Wartawan ASEAN (Confederation of ASEAN Journalists/CAJ)
Baca Juga: Thailand Pimpin Konfedrasi Wartawan ASEAN (Confederation of ASEAN Journalists/CAJ)
CAJ merasa berkewajiban untuk meningkatkan kerjasama
dalam hal melawan fake news dan ujaran kebencian ini.
"Thiland akan menggelar berbagai forum di tingkat
kawasan untuk memerangi fake news dan ujaran kebencian," ujar Thepchai
Young.
Adapun dalam laporan yang disampaikannya, Ketua bidang
Luar Negeri PWI Teguh Santosa menyampaikan dua pekerjaan besar yang sedang
dilakukan masyarakat pers Indonesia. Pertama membangun praktik media yang
profesional, dan kedua membangun tradisi pers yang sehat di kalangan wartawan
dengan meningkatkan kompetensi.
Mengutip data yang disampaikan Dewan Pers Republik
Indonesia hingga Desember 2017, saat ini ada 950 perusahaan media yang
terdaftar dan terverifikasi secara administrasi. Dari jumlah itu, sebanyak 171
telah terverifikasi dan karenanya dinyatakan profesional. Rinciannya adalah,
101 media cetak, 22 stasiun televisi, delapan stasiun radio, dan 40 media
siber.
Ditambahkan Teguh, Dewan Pers juga telah menerbitkan
kartu kompetensi untuk lebih dari 11 ribu wartawan.
"Kedua hal ini, menurut kami adalah cara yang jitu
untuk melawan perkembangan kabar bohong dan ujaran kebencian, selain dengan
melakukan kampanye literasi media yang massif dan terus menerus kepada anggota
masyarakat," demikian Teguh. [*]