Hacker Curi Lebih Dari 1 Miliar Rubel Dari Bank-bank Rusia
Rusia berada di bawah pengawasan ketat atas kejahatan cyber menyusul tuduhan bahwa para hacker didukung oleh Moskow. Tuduhan itu dilayangkan kepada Rusia atas serangan cyber terhadap Amerika Serikat
dan Eropa, namun Kremlin telah berulang kali membantahnya.
Pihak berwenang Rusia sekarang ingin menunjukkan bahwa
Rusia juga sering menjadi korban kejahatan cyber
dan mereka bekerja keras untuk memberantasnya.
Deputi Gubernur Bank Sentral Dmitry Skobelkin
mengatakan pada sebuah konferensi keamanan informasi di kota Magnitogorsk Rusia
bahwa 21 "gelombang serangan"
dengan menggunakan Cobalt Strike
tercatat pada 2017. Demikian dikutip dari Reuters, Selasa, 13 Februari 2018.
"Lebih dari 240 organisasi kredit terkena
serangan, 11 di antaranya berhasil. Jumlah yang dicuri itu lebih dari 1 miliar
rubel," katanya.
Cobalt
Strike adalah alat keamanan yang digunakan untuk menguji
kekuatan organisasi pertahanan cyber,
namun alat ini juga telah digunakan oleh peretas untuk menyerang bank-bank di
Rusia dan Eropa.
Sebuah kelompok yang dikenal sebagai Cobalt, karena penggunaan alat tersebut
menyerang mesin uang lebih dari selusin negara pada tahun 2016, dengan
menggunakan perangkat lunak berbahaya untuk memaksa ATM mengeluarkan uang
tunai.
Skobelkin mengatakan, bank sentral Rusia telah mengirim
peringatan kepada lebih dari 400 organisasi yang menjadi sasaran kelompok Cobalt tahun lalu.
Catatan:
($ 1 = 57,8102 rubel)
Sumber:
Reuters