Kapolda Irjend Suntana Sebar Nomor Ponsel Pribadi di Way Kanan
"Mohon maaf jika selama ini pelayanan Polri disini
masih kurang. Polri milik masyarakat jadi tolong perbaiki kami. Silahkan simpan
nomor ponsel saya. Sampaikan uneg-uneg apa saja soal polisi Way Kanan. Sembilan
polres sudah Saya jalani dan banyak terima laporan. Ada Kyai yang laporkan
pemerasan oleh LSM. Ada laporan masyarakat tentang polisi yang maksa warga
untuk mengaku sebagai penyalahguna narkoba," kata Kapolda.
Anggota Polri juga dipersilahkan hal yang sama. Jadi
cara anggota bersuara saat hak dipotong Komandan. Kapolda memahami pemotongan
uang BBM patroli, uang makan, uang saku dan hak lainnya berpengaruh pada
kualitas kerja dan pelayanan anggota. Peringatan diberikan, yang nakal harus
siap kapan saja diganti.
"Saya tadi lihat sudah ramai baliho para calon.
Iya, kalian punya hak pilih. Lakukan sesuai keinginan. Tapi situasi dan kondisi
Way Kanan yang kondusif jangan dikorbankan. Alim ulama ayo tebar keteduhan
lewat kotbah di masjid. Oke silahkan jadi juru kampanye atau tim sukses. Tapi
mohon jaga kondusifitas yang sudah ada. Kemudian Saya juga monitor masalah lama
pada warga yakni kontroversi angkutan batubara. Jalan tol selesai, maka truk
pengangkut batubara harus lewat sana," tegas Kapolda.
Mantan Wakapolda Metro Jaya itu juga kupas soal ego
primordialisme sudah tak cocok. Lahir, besar dan mencari rejeki di Lampung
artinya sah jadi orang Lampung. Lampung menjadi tempat bersama yang harus
dijaga.
“Inilah tanah yang harus dilindungi dari pihak yang
hendak bikin gaduh. Jaga pluralisme artinya jaga NKRI. Indonesia bisa jadi
kekuatan ekonomi ke empat dunia pada 2035 itu bukan mimpi. Kita mampu. Pertanyaannya,
mau ikut berperan?" tutup Kapolda.
Sumber: Polda Lampung