Kiai Senior, 2 Rektor, Belasan Doktor Ikuti Madrasah Kader NU Bandar Lampung
Sejumlah kiai yang menjadi
peserta antara lain Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung KH Dr
Khairuddin Tahmid, Ketua RMI yang juga Sekretaris MUI Lampung KH Basyarudin
Maisir, Mustasyar PWNU Lampung KH Hafidudin Hanif, Syuriah PWNU Lampung KH
Abdul Syukur, Katib Syuriah PWNU KH Ihya Ulumuddin, dan Rais Syuriah PCNU Bandar Lampung KH
Izzudin Abdussalam.
Ikut pula dua rektor
perguruan tinggi terkemuka di Lampung yakni Rektor Universitas Islam Negeri
(UIN) Raden Intan Prof Dr H Mohammad Mukri MAg dan Rektor Universitas
Malahayati Dr M Khadafi. Selanjutnya, Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Intan Dr
Alamsyah, Wakil Rektor III Universitas Lampung Prof Dr Aom Karomani, dosen UIN
Dr Safari Daud dan Dr Erina Pane, dosen FH Unila Dr Rudy Lukman, Diky Hidayat
MSi, dan Muslimin SE., MM.
“Komposisi peserta MKNU
kali ini memang luar biasa. Mulai dari
ulama, akademisi, pengasuh pesantren, aktivis, jurnalis, hingga politisi.
Meskipun sosok hebat, berpengaruh, dan berilmu tinggi, mereka tetap serius dan
khusyuk mengikuti semua sesi dan materi,” kata Ketua PCNU Bandar Lampung Ichwan
Adji Wibowo dalam rilisnya, Sabtu, 24/2/2018.
Bertindak sebagai pemateri
adalah sejumlah pengurus PBNU yakni H Endin AJ Soefihara, KH Muh Mujib Qulyubi,
Masduki Baidlowi, Suwadi D Pranoto, Sulton Fathoni dan Sultonul Huda.
Adji menerangkan, MKNU
merupakan syarat seorang kader NU untuk menjadi pengurus NU di berbagai
tingkatan. Hal ini merujuk Anggaran Dasar NU yang ditelurkan dalam Muktamar ke-33
NU di Jombang, 2015 lalu.
“MKNU kali ini akan
menghasilkan output yang dirumuskan bersama oleh seluruh peserta dalam bentuk
program kerja yang terukur. Setidaknya ada tiga bidang yang menjadi fokus
garapan yakni pendidikan, ekonomi, dan kesehatan,” bebernya.
“Misalnya, alumnus MKNU
bersepakat untuk bidang pendidikan akan membangun sekolah NU unggulan di Kota
Bandar Lampung. Di bidang kesehatan akan membangun klinik NU, dan bidang
ekonomi mendirikan BMT. Masing masing rencana tersebut ditargetkan dapat
dicapai paling lambat dalam lima tahun ke depan,” sambung Adji.( rls)