Partai Baru Diprediksi Tak Terlalu Signifikan Mendulang Suara
Robi Cahyadi, Pengamat Politik Universitas Lampung |
Dari ke-14 partai politik
yang akan bertarung pada Pemilu 2019, terdapat 4 partai politik baru yakni Partai
Gerakan Perubahan Indonesia (GARUDA), Partai Beringin Berkarya (BERKARYA),
Partai Persatuan Indonesia (PERINDO) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 10
partai lainnya merupakan pemain lama yang telah mengisi ruang demokrasi di
Indonesia.
Pengamat Politik Universitas
Lampung, Robi Cahyadi, menilai persaingan 10 parpol lama sudah sangat sengit. Dirinya
memprediksi 4 parpol baru tidak terlalu siginfikan untuk mendulang suara pemilih mereka.
“Bahkan mungkin, 2
diantaranya tidak akan ikut dalam pemilu legislatif periode berikutnya,” ujar
Robi kepada katalampung.com, Kamis
(22/2).
Menurutnya, tidak ada
slogan baru yang diusung parpol-parpol pendatang baru, kecuali PSI yang
membranding diri sebagai parpol perempuan dan anak muda, serta Perindo yang
gencar beriklan di media televisi hingga anak-anak hafal jingle lagu marsnya.
“Partai Berkarya dan
Partai Garuda relatif sepi sosialisasi. Khusus Partai Berkarya, yang diisi oleh
keturunan Soeharto (penguasa Orba), menjadi tuntutan keras untuk lepas dari stigma
negatif Soeharto,” tambahnya.
Strategi paling efektif
untuk meraih basis pemilih, menurut Robi, dilihat dari branding partai. Siapa saja tokoh utama partai. Apakah ketokohan
itu kharismatik, pintar atau bahkan parpol tidak menjual ketokohan karena
anggota dan pengurusnya terjerat kasus korupsi atau kejahatan lainnya.
“Kita bisa mempetakan
platform partai saat ini dengan membaginya kedalam kelompok Nasionalis (tengah),
Nasionalis Demokratis (tengah), Agamis (kanan), dan Nasional Agamis (kanan
tengah) serta mengakui Pancasila sebagai sumber idologi parpol. Sehingga, tidak
ada parpol beraliran sosialis atau aliran kiri murni,” jelas Robi Cahyadi.
Dari pemetaan ini,
tambahnya, akan terlihat basis masa pemilih yang akan menentukan suara mereka
pada Pemilu mendatang.
Editor:
Guntur Subing