Partai Baru Diprediksi Tak Terlalu Signifikan Mendulang Suara

BANDARLAMPUNG, KATALAMPUNG.COM – KPU telah resmi menetapkan 14 Partai Politik (Parpol) peserta Pemilu tahun 2019. Dilanjutkan dengan melakukan pengundian serta penetapan nomor urut partai politik di Gedung KPU, Jakarta, Minggu, 18 Februari 2018.

Partai Baru Diprediksi Tak Terlalu Signifikan Mendulang Suara
Robi Cahyadi, Pengamat Politik Universitas Lampung

Dari ke-14 partai politik yang akan bertarung pada Pemilu 2019, terdapat 4 partai politik baru yakni Partai Gerakan Perubahan Indonesia (GARUDA), Partai Beringin Berkarya (BERKARYA), Partai Persatuan Indonesia (PERINDO) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 10 partai lainnya merupakan pemain lama yang telah mengisi ruang demokrasi di Indonesia.

Pengamat Politik Universitas Lampung, Robi Cahyadi, menilai persaingan 10 parpol lama sudah sangat sengit. Dirinya memprediksi 4 parpol baru tidak terlalu siginfikan untuk mendulang  suara pemilih mereka.

“Bahkan mungkin, 2 diantaranya tidak akan ikut dalam pemilu legislatif periode berikutnya,” ujar Robi kepada katalampung.com, Kamis (22/2).

Menurutnya, tidak ada slogan baru yang diusung parpol-parpol pendatang baru, kecuali PSI yang membranding diri sebagai parpol perempuan dan anak muda, serta Perindo yang gencar beriklan di media televisi hingga anak-anak hafal jingle lagu marsnya.

“Partai Berkarya dan Partai Garuda relatif sepi sosialisasi. Khusus Partai Berkarya, yang diisi oleh keturunan Soeharto (penguasa Orba), menjadi tuntutan keras untuk lepas dari stigma negatif Soeharto,” tambahnya.

Strategi paling efektif untuk meraih basis pemilih, menurut Robi, dilihat dari branding partai. Siapa saja tokoh utama partai. Apakah ketokohan itu kharismatik, pintar atau bahkan parpol tidak menjual ketokohan karena anggota dan pengurusnya terjerat kasus korupsi atau kejahatan lainnya.

“Kita bisa mempetakan platform partai saat ini dengan membaginya kedalam kelompok Nasionalis (tengah), Nasionalis Demokratis (tengah), Agamis (kanan), dan Nasional Agamis (kanan tengah) serta mengakui Pancasila sebagai sumber idologi parpol. Sehingga, tidak ada parpol beraliran sosialis atau aliran kiri murni,” jelas Robi Cahyadi.

Dari pemetaan ini, tambahnya, akan terlihat basis masa pemilih yang akan menentukan suara mereka pada Pemilu mendatang.

Editor: Guntur Subing
Diberdayakan oleh Blogger.