Forum Komunikasi Mapala se-Lampung Gelar Seminar Sekolah Konservasi
Tujuan Umum Sekolah Konservasi, ujar Ketua Pelaksana
Kegiatan Imam Mukhti Sihombing adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
khususnya peserta akan pentingnya konservasi sebagai wujud pernyataan kecintaan
akan bumi sebagai tempat tinggal makhluk hidup.
Menurut Imam, dipilihnya Tahura Wan Abdul Rahman karena
memiliki potensi yang strategis. Terutama bagi mereka yang tinggal di sekitarnya.
“Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman merupakan wilayah
sistem penyangga kehidupan terutama dalam pengaturan tata air, menjaga
kesuburan tanah, mencegah erosi, menjaga keseimbangan iklim mikro, penghasil
udara bersih, menjaga siklus makanan dan pusat pengawetan keanekaragaman hayati
bagi masyarakat Kota Bandarlampung dan Kabupaten Pesawaran,” kata Imam.
Untuk peserta pada kegiatan Sekolah Konservasi ini
diikuti oleh 100 orang dari beragam organisasi pencinta alam dan masyarakat.
Yang terdiri dari Siswa Pencinta Alam (Sispala) se-Lampung 30 Orang, Mahasiswa
Pencinta Alam (Mapala) se-Lampung 30 Orang, Kelompok Pecinta Alam (KPA)
se-Lampung 30 Orang dan Masyarakat Peduli Konservasi 10 Orang.
Adapun Pemateri Sekolah Konservasi ini di antaranya dari
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Ir. Syaiful Bachri, M.M, Kepala Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Fitter Syahboedin, Kepala SKW III Lampung
Balai BKSDA Bengkulu, Direktur Walhi Lampung Hendrawan.
Dilaporkan
Oleh: Cholik Dermawan