Kadis Pariwisata Lampung Timur Bantah Tudingan Rekanan

KATALAMPUNG.COM -  Kepala Dinas Pariwisata Lampung Timur Almaturidi membantah semua pernyataan salah satu rekanan di Lampung Timur terkait adanya setoran proyek yang ada di Dinas Parawisata, Kamis (26/04/2018).


Kadis Pariwisata Lampung Timur Bantah Tudingan Rekanan
Almaturidi, Kepala Dinas Pariwisata Lampung Timur


“Selama ini saya merasa tidak pernah menyuruh atau meminta pada rekanan agar menyetor kalau mau dapat proyek. Semua yang disampaikan Anton tersebut tidaklah benar. Maka dalam hal saya harus perlu luruskan, sehingga agar tidak ada pemikiran yang tidak baik terhadap saya. Yang jelas saya tidak pernah meminta atau menyuruh pegawai yang ada di Dinas Parawisata untuk meminta setoran pada rekanan. Semua pekerjaan yang ada di Dinas Parawisata sudah dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku," ungkapnya.

Menurutnya, apa yang ditudingkan Anton terkait dirinya menganjurkan pada bawahan atau pegawai yang ada di Dinas Pariwisata untuk minta uang setoran proyek terhadap sejumlah rekanan yang mendapat pekerjaan di dinas tersebut tidaklah benar.

“Untuk itu pada kesempatan ini saya harapkan agar dapat diluruskan kembali. Sehingga jangan ada prasangka yang tidak baik terhadap diri saya. Selain itu, saya juga sebenarnya kepingin tau siapa pegawai saya yang mengatakan ada anjuran dari saya agar meminta setoran tersebut," ungkapnya.

Sebelumnya, Anton warga desa Negara Nabung Kabupaten Lampung Timur mengatakan kepada sejumlah awak media, bahwa setiap rekanan yang mendapat pekerjaan (proyek) yang ada di Dinas Parawisata harus setor uang sebesar 20 persen dari nilai pekerjaan yang ada di dinas tersebut. Besaran setoran proyek tersebut disampaikan melalui salah satu staf pada Dinas Pariwisata Lamtim, sesuai dengan anjuran Kadis Pariwisata Almaturidi.

Baca: Kadis Pariwisata Lampung Timur Diduga Sarankan Bawahan Minta Setoran Kepada Rekanan

“Kalau para rekanan mau mendapat pekerjaan dari dinas tersebut, maka diwajibkan harus setor 20 persen. Pokoknya dari nilai pekerjaan  40 juta sampai 400 juta yang ada di dinas parawisata tersebut, rekanan harus setor dan  itu sesuai perintah yang disampaikan kadis ke pegawai yang mengurusin pekerjaan yang ada di dinas tersebut. Kalau setorannya gak diberikan, maka perusahaan dari rekanan tidak akan diterima atau diproses," ungkap Anton.

Masih dikatakan Anton, selain meminta setoran proyek, Almaturidi juga diduga kuat ikut terlibat dalam pekerjaan proyek yang ada, melalui orang-orang terdekatnya. Banyak proyek di Dinas Pariwisata yang dikerjakan Almaturidi melalui orang-orang terdekatnya.

“Saya selaku masyarakat Lamtim dan juga salah satu rekanan yang ada di Lamtim ini wajar mempertanyakan etika dan kinerja seorang kadis tersebut. Saya memang agak kecewa sama kinerja kadis yang terkesan korup seperti itu, sudah gitu tingkah lakunya juga seperti preman. Saya pernah hendak mengajak ngobrol Kadis Pariwisata Almaturidi tersebut. Saat bertemu, bukannya kita mendapat senyuman atau sapa, malah dia mendorong saya hingga hampir terjatuh,” kata Anton.

“Sebenarnya kejadian atau permasalahan yang ada di Dinas Parawisata tersebut sudah pernah saya sampaikan langsung pada Sekda Lamtim Syahrudin Putera. Namun Sekda Lamtim terkesan ada pembiaran. Yang jelas, saya berharap kepada Sekda waktu itu ada teguran yang dilakukan terhadap kadis Parawisata itu, tetapi malah tidak ada tanggapan dari Sekda Lampung Timur," ungkapnya.

Anton juga mengatakan kepada sejumlah awak media bahwa dirinya siap mempertanggung jawabkan apa yang telah diungkapkan sebelumnya.

Dilaporkan oleh: Jhoni Saputra
Diberdayakan oleh Blogger.