Ketua AJO Indonesia Sumbar Buka Pelatihan Jurnalistik Berbasis Siber Bagi Calon Da'i
Bertempat
di aula Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Padang, Jalan Kampung Baru
Berok Siteba, Nanggalo, Padang, Minggu (29/04/2018), pelatihan jurnalistik
angkatan kedua, yang mengusung tema “Meningkatkan
Kualitas Dakwah dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Era
Digital” ini dibuka secara resmi oleh Ketua Aliansi Jurnalistik Online
(AJO) Indonesia Sumatera Barat, Ecevit Demirel, yang oleh kalangan mass media
akrab disapa "ede".
Selain
sangat mengapresiasi inisiatif RITVone dan PC GP Ansor Kota Padang melaksanakan
kegiatan pelatihan jurnalistik yang tentunya kaya akan nilai-nilai positif,
Ketua AJO Indonesia Sumbar juga memberikan arahan dan motivasi untuk para
peserta. Ia menyerukan agar masing-masing peserta fokus, serius dan tidak
menyia-nyiakan kesempatan mengikuti pelatihan.
Sebelumnya,
Ketua GP Ansor Kota Padang, Tan Gusli, S.Fil.I, MAP, MA, menyampaikan
harapannya, semoga generasi muda Islam -- khususnya di Kota Padang -- tidak mudah terjebak pemberitaan HOAX yang menyebar di media sosial, karena
telah dibekali dengan ilmu jurnalistik.
Menurutnya,
pelatihan jurnalistik merupakan salah satu lini pergerakan membentuk karakter
generasi muda yang berpengetahuan dan berwawasan luas.
"Dari
pelatihan ini, mudah-mudahan lahir kader-kader da'i dengan kemampuan jurnalis
handal, yang bisa memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara
baik di era digital," harap Tan Gusli.
"Kami
dari AJO Indonesia setiap saat siap membimbing dan membina adik-adik, sehingga
nantinya menjadi da'i yang paham dunia jurnalistik, terutama dalam hal
penyajian tulisan bermuatan dakwah dengan struktur dan tata bahasa yang benar
di media siber," ujar pria yang mengawali karir jurnalistik di media cetak
group Jawapos tersebut.
Pimpinan
RITVone, Eri Gusnedi, dalam prakata di awal kegiatan, menjelaskan, pelatihan
jurnalistik yang dilaksanakan bersama PC GP Ansor Kota Padang ini, salah
satunya bertujuan agar generasi muda Islam tidak mudah terjebak dalam
penyebaran berita-berita bohong atau HOAX. Selebihnya diharapkan, para
peserta pelatihan mampu memanfaatkan kemajuan IT sebagai media dakwah.
"Di
era digital, generasi muda, khususnya kader-kader da'i dituntut mampu
memanfaatkan perkembangan IT dengan baik, menguasai ilmu jurnalistik, sehingga
dakwah-dakwah yang disampaikan melalui tulisan di media siber benar-benar
menjadi referensi yang sahih bagi umat," papar Eri.(**)