Ini Faktor Pemicu Pasar Saham Indonesia Tertekan
Irvin Patmadiwiria Director Ciptadana Asset Management, Sumber: Kontan TV |
Menurut Irvin Patmadiwiria Director Ciptadana Asset
Management, sebagimana ditayangkan Kontan TV, Senin, 30 April 2018, pemicu
tertekannya bursa antara lain faktor global seperti perang dagang antara China
dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Fundamental Ekonomi Indonesia Saat Ini Berada Dalam Kondisi Kuat
Baca Juga: Fundamental Ekonomi Indonesia Saat Ini Berada Dalam Kondisi Kuat
“Faktor global memang berasal dari Amerika yang trade war dengan China. Amerika mengenakan
impor pajak, China juga akan mengerem impor barang dari Amerika. Ditambah dengan
kecenderungan The Fed akan menaikkan tingkat suku bunga secara gradual, kurang
lebih empat kali tahun ini,” ujar Irvin.
Sementara itu, Bank Indonesia, menurut Irvin, belum terlihat
tanda-tanda akan melakukan adjustment
terhadap BI Rate yang masih bertengger di 4,25.
“Ini menyebabkan rupiah, kurang lebih dalam satu bulan
rupiah melemah sekitar 2 persen. Ini juga faktor pemicu kenapa bursa kita menjadi
sangat tertekan,” jelasnya.
Menurutnya, begitu melihat rupiah menyentuh level 14
ribu per US dolar, beberapa produsen berencana akan menaikkan (harga, red). Karena, mereka rata-rata raw material ataupun barang impor yang
membutuhkan US dolar maka mereka butuh untuk melakukan adjustment terhadap harga jual kepada konsumennya.
Irvin menilai IHSG di akhir tahun mungkin tetap akan
mencoba kembali ke level 7000 setelah misalnya realisasi The Fed menaikkan suku
bunga.
“Nah, yang ditunggu, BI juga take action menaikkan tingkat suku bunga (BI rate),” kata Irvin.
Baca Juga: Pasar melemah, Investor Diminta Jangan Terlalu Panik
Baca Juga: Pasar melemah, Investor Diminta Jangan Terlalu Panik
Tujuannya, meredam gejolak nilai tukar rupiah.
Ekspektasi pasar mungkin hanya naik 25 basis poin.(TIM/KL)