Peduli Korban Banjir, PKD Mapala Lampung Salurkan Bantuan di Kalianda
Kegiatan ini langsung dikoordinir ketua PKD Mapala
Lampung 2018, Wahyu Izhan Fatur Riadi, utusan dari Mahasiswa Raden Intan
Pecinta Alam (Maharipal) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.
Mahasiswa yang sering disapa Uttah ini mengungkapkan, bahwa
kegiatan tersebut merupakan realisasi dari aksi penggalangan dana yang
dilakukan beberapa hari sebelunya.
"Ini kelanjutan dari aksi Galang dana yang
dilaksanakan oleh kawan-kawan Mapala Lampung yang dilaksanakan beberapa hari
sebelumnya," ungkapnya
Pada kegiatan tersebut, pusat koordinasi daerah (PKD)
mahasiswa pencinta alam (Mapala) Lampung menyalurkan uang tunai sebesar Rp
16.800.000 kepada korban banjir di tempat terpisah, yang didampingi pihak
kepala desa, tokoh masyarakat dan satpol PP setempat.
"Kami (PKD) menyalurkan dana tersebut kepada warga
secara terpisah di beberapa kampung disana. Kami berikan kepada warga yang
rumahnya rusak parah, dan kepada keluarga korban jiwa disana. Kami didampingi
kepala desa, tokoh masyarakat dan satpol PP setempat," kata Uttah
Ia mengungkapkan, kejadian ini merusak setidaknya 10
rumah dan satu korban jiwa.
Kegiatan yang dilakukan oleh Uttah dan utusan sejumlah
Mapala dari berbagai perguruan tunggi di Lampung ini disambut gembira oleh
warga penerima bantuan. Amir Hamzah adalah salah satu warga desa Candi Girang
yang mengaku senang terhadap kegiatan amal ini.
"Alhamdulillah, saya ucapkan terimakasih kepada
adik-adik ini atas bantuannya. Saya senang sekali dan uang ini akan saya
gunakan untuk kebutuhan sehari-hari," ucapnya
Pria paruh baya ini juga ingin pemerintah membuatkannya
rumah untuk ditinggali bersama keluarganya.
"Saya harap pemerintah mau membuatkan kami tempat
tinggal. Tetapi saya tidak mau kalau disitu lagi," harapnya.
Senada dengan Amir, Kepala Desa setempat turut
berkomentar atas kunjungan PKD itu di desanya.
"Alhamdulilah, adik-adik ini datang untuk membantu
mengurangi beban salah satu warga saya. Saya ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya."
Diakhir kegiatan, salah satu tokoh masyarakat yang
mendampingi Uttah dan kawan-kawan, Odi, juga mengapresiasi kelompok pencinta
alam ini.
"Saya sangat senang melihatnya, anak-anak muda
yang sangat peduli terhadap sesama. Mereka sengaja datang jauh-jauh dari Bandar
Lampung untuk membantu sesama yang terkena musibah. Dengan penuh rasa bangga
saya dapat mendampingi mereka," imbuhnya.
Pada saat yang hampir bersamaan, Uttah menyampaikan
harapan dan himbauannya yang disampaikan melalui media massa.
"Harapan saya semoga bantuan ini setidaknya nya
dapat mengurangi beban bagi warga korban banjir."
Masih kata Uttah, "Banjir itu kan bencana yang
sulit diprediksi. Apalagi sudah puluhan tahun lamanya kejadian terakhir sebelum
ini. Saya sih berharap semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat
menjadikan ini sebagai pelajaran berharga. Kejadian serupa masih bisa dicegah
kok. Mulai dari hal-hal kecil, seperti lebih menjaga kebersihan sungai dan
membuang sampah pada tempatnya. Bila hal itu dilakukan secara konsisten, saya
yakin kejadian serupa tidak akan terjadi, atau setidak-tidaknya tidak separah
ini. Sebab, sebaik-baiknya mencegah adalah memelihara," tutupnya.(rls)