APBN Untuk Mendorong Investasi dan Daya Saing
Untuk
mendorong investasi dan daya saing tersebut, strategi fiskal yang diambil oleh
Pemerintah adalah mobilisasi pendapatan yang realistis, belanja yang
berkualitas, dan pembiayaan yang efisien dan kreatif.
"Secara
garis besar, kebijakan pendapatan negara tahun 2019 diarahkan untuk mendorong
optimalisasi pendapatan negara. Kebijakan perpajakan maupun Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) akan terus mengedepankan perbaikan dan kemudahan layanan,
menjaga iklim investasi yang kondusif, dan keberlanjutan usaha," papar
Menkeu.
Dari
sisi perpajakan, melihat perkembangan positif pertumbuhan penerimaan perpajakan
pasca Tax Amnesty dan momentum pertumbuhan ekonomi, maka diharapkan tax ratio
tahun 2019 dapat mencapai 11,4-11,9 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto
(PDB). Sementara itu, kebijakan PNBP diarahkan untuk optimalisasi produksi hulu
migas dan pertambangan minerba dengan diikuti upaya efisiensi biaya produksi.
Lebih
lanjut dari sisi belanja, Menkeu memaparkan kebijakan belanja ditujukan untuk
penguatan kualitas SDM, menciptakan pendidikan yang berkualitas dan
berkarakter.
"Kebijakan
belanja juga diarahkan untuk meningkatkan efektivitas program perlindungan
sosial. Kita terus melakukan akselerasi pengentasan kemiskinan dan pengurangan
kesenjangan serta melindungi daya beli masyarakat miskin dan rentan,"
tambahnya.
Tak
hanya itu, Menkeu juga mengungkapkan pembiayaan APBN tahun 2019 dilaksanakan
secara hati-hati (prudent). Defisit dan rasio utang akan tetap dikendalikan
dengan kecenderungan yang menurun dan dalam batas aman. Pemerintah pun akan
mendorong keseimbangan primer menuju positif untuk memperkuat kesehatan APBN.
Sumber: Kemenkeu