Stabilitas Sistem Keuangan Syarat Terwujudnya Pemulihan Ekonomi Berkesinambungan
“Asesmen
yang dilakukan Bank Indonesia terhadap komponen-komponen dalam sistem keuangan,
yang meliputi institusi keuangan, baik perbankan maupun non-bank, pasar
keuangan, korporasi, rumah tangga, serta infrastruktur keuangan, merupakan
landasan bagi perumusan kebijakan makroprudensial Bank Indonesia,” ujar Agus
Martowardojo saat peluncuran buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) No. 30 Edisi
Maret Tahun 2018 yang bertemakan “Penguatan Stabilitas Sistem Keuangan dalam
Upaya Menjaga Momentum Pertumbuhan” pada hari ini (18/05), di Jakarta.
Pada
laman resmi BI dijelaskan, Buku KSK memaparkan perkembangan kondisi dan risiko
pada sistem keuangan serta faktor-faktor yang dapat mengganggu stabilitas
sistem keuangan secara akurat dan komprehensif. Selain itu, dijelaskan pula
berbagai respons kebijakan Bank Indonesia yang ditempuh guna memitigasi risiko
sistemik.
Tahun
2017 merupakan periode pemulihan ekonomi global setelah pertumbuhan ekonomi
dunia menyentuh titik terendah pada 2016. Perbaikan perekonomian global
memperlihatkan adanya sumber pertumbuhan ekonomi global yang lebih merata,
dengan motor pertumbuhan ekonomi dunia yang bersumber dari negara maju dan
berkembang.
Dari
sisi domestik, stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan pada 2017 masih
terjaga, disertai dengan risiko perekonomian domestik yang menurun. Berbagai
langkah dan upaya ditempuh oleh Bank Indonesia dan otoritas lain di sektor
keuangan dalam merespon dinamika perekonomian dan sistem keuangan global maupun
domestik, khusunya dalam memperkuat momentum pemulihan ekonomi nasional yang
sedang berjalan.
Ke
depan, penguatan kebijakan makroprudensial difokuskan kepada tiga aspek utama
yaitu penguatan likuiditas, penguatan fungsi intermediasi yang berkualitas dan
peningkatan efektivitas instrumen makroprudensial.
Selain
itu, Bank Indonesia akan mengoptimalkan bauran kebijakan moneter,
makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas makroekonomi
dan sistem keuangan di tengah pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung serta
melakukan koordinasi dan harmonisasi kebijakan lintas lembaga yang baik dan
berkesinambungan.
Bank
Indonesia juga akan berkoordinasi dengan pemerintah dan Komite Stabilitas
Sistem Keuangan (KSSK) dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem
keuangan.
Dalam
rangka memperkaya pemahaman terhadap potensi risiko dan tantangan yang dihadapi
sistem keuangan dan respons kebijakan oleh otoritas, diselengarakan pula
diskusi tentang “Tantangan Stabilitas Sistem Keuangan di Tengah Ketidakpastian
Perkembangan Global dan Domestik”. Diskusi yang menghadirkan narasumber dari Bank
Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan PT. Schroders Indonesia ini diharapkan
dapat mendorong munculnya pemikiran-pemikiran yang konstruktif yang dapat
memberikan kontribusi positif dalam upaya menjaga stabilitas sistem keuangan.(bi/dde)