Zaiful Sesalkan Pelatihan Jurnalis Bagi Perangkat Desa Lampung Timur

KATALAMPUNG.COM - Plt. Bupati Lamtim Zaiful Bokhari menganggap pelaksanaan kegiatan pelatihan jurnalis bagi perangkat desa yang dikoordinir oleh BPMPD Lamtim pada 25 April yang lalu, di Hotel Horison Bandar Lampung tersebut tidak benar untuk dilakukan. Bahkan pelaksanaannya tidak ada pemberitahuan kepada dirinya selaku pelaksana tugas Bupati Lamtim.


Zaiful Sesalkan Pelatihan Jurnalis Bagi Perangkat Desa Lampung Timur


Zaiful Bokhari mengatakan dirinya mengetahui pelatihan itu dari beberapa Kepala Desa. “Terus terang saya kaget mengetahui adanya kegiatan tersebut, dan anehnya lagi  pelaksanaan kegiatan tersebut tidak ada laporan terhadap saya selaku Plt. Bupati. Dengan mengetahui adanya kegiatan tersebut, saya langsung kumpulkan para Kepala Desa setelah acara pelatihan itu selesai,” jelas Zaiful.

Zaiful menilai kegiatan pelatihan itu sudah menyimpang dari yang seharusnya. Dirinya berpesan agar para Kepala Desa tidak mengikuti pelatihan itu kembali.

“Karena, kegiatan itu memang tidak sesuai tukpoksinya dan itu tidak benar untuk dilakukan. Terus terang saya selaku Plt.Bupati Lamtim tidak pernah dilaporkan terkait adanya kegiatan Pelatihan Jurnalis pada Kades tersebut. Kalau memang kegiatan itu masuk dalam program, seharusnya sudah ada laporan kegiatannya kepada saya selaku Plt.Bupati,” tambahnya.

“Jadi, kalau kita melihat kegiatan tersebut, jelas saya bilang bahwa kegiatan tersebut tidak benar untuk dilakukan. Apa memang para Kades itu sudah mau kerja di media juga? Sehingga dibuat kegiatan pelatihan jurnalis," ungkap Plt. Bupati Lamtim Zaiful Bokhari didampingi Asisten I pemkab Lamtim Tarmizi.

Zaiful juga mempertanyakan siapa pihak yang mengkoordinir mereka, dan perihal anggarannya di APBDes. Dia juga menyesalkan tidak adanya pemberitahuan terhadap Plt. Bupati, yang seharusnya pelaksanaan kegiatan tersebut harus ada pemberitahuan atau laporan.

“Maka dalam hal ini, saya selaku Plt. Bupati juga tanda tanya besar, kenapa ada kegiatan besar seperti itu, tetapi tidak ada pemberitahuan kepada saya, ini ada apa?. Kemudian, kalau memang kegiatan pelatihan jurnalis untuk Kades tersebut mau dilakukan, kenapa tidak dilakukan di Lamtim ini saja. Kenapa pelaksanaan kegiatan tersebut harus dilakukan di hotel yang ada di Bandar lampung. Lagian dalam hal ini harus jelas, siapa yang akan melatihnya, kapasitasnya seperti apa, gedungnya dimana. Kita ada Islamic Center yang bisa dipakai, kenapa kegiatannya harus dilakukan jauh ke hotel Bandar Lampung sana."

“Kemudian, waktu saya tanya kepada para Kades, waktu pelaksanaan kegitan tersebut dikenakan biaya berapa dan satu kamar itu berapa orang. Mereka (Kades) menjawab bahwa, setiap kamar dua orang dan biaya dikenakan Rp.2.910.000,00 setiap desa. Coba kalau kita hitung, duit itu banyak dan sayangnya lagi harus dibawa atau habiskan di Bandar Lampung," ungkapnya

Menurutnya, jika kegiatan tersebut dilakukan untuk tidak takut sama Wartawan, maka dalam hal menjalankan tata pemerintahan, Zaiful meminta perangkat desa harus paham bahwa kritik dan saran dari kawan-kawan dari media itu wajib hukumnya.  

"Kalau tidak ada kontrol dari kawan media yang ada, bagaimana pemerintahan ini mau berjalan dengan baik. Jangan karena gak ada kontrol, kita merasa kerjaan yang kita lakukan itu sudah benar terus. Maka saya juga meminta kepada kawan-kawan media dan LSM yang ada di Lamtim ini untuk terus mengontrol kegiatan yang ada di Lamtim ini. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan membenahi Lamtim ini. Lamtim ini adalah milik kita bersama, mari kita bawa lamtim ini ke arah yang lebih baik lagi," papar Zaiful.(Jhoni)
Diberdayakan oleh Blogger.