Zaiful Sesalkan Pelatihan Jurnalis Bagi Perangkat Desa Lampung Timur
Zaiful
Bokhari mengatakan dirinya mengetahui pelatihan itu dari beberapa Kepala Desa. “Terus
terang saya kaget mengetahui adanya kegiatan tersebut, dan anehnya lagi pelaksanaan kegiatan tersebut tidak ada
laporan terhadap saya selaku Plt. Bupati. Dengan mengetahui adanya kegiatan
tersebut, saya langsung kumpulkan para Kepala Desa setelah acara pelatihan itu
selesai,” jelas Zaiful.
Zaiful
menilai kegiatan pelatihan itu sudah menyimpang dari yang seharusnya. Dirinya
berpesan agar para Kepala Desa tidak mengikuti pelatihan itu kembali.
“Karena,
kegiatan itu memang tidak sesuai tukpoksinya dan itu tidak benar untuk
dilakukan. Terus terang saya selaku Plt.Bupati Lamtim tidak pernah dilaporkan
terkait adanya kegiatan Pelatihan Jurnalis pada Kades tersebut. Kalau memang
kegiatan itu masuk dalam program, seharusnya sudah ada laporan kegiatannya
kepada saya selaku Plt.Bupati,” tambahnya.
“Jadi,
kalau kita melihat kegiatan tersebut, jelas saya bilang bahwa kegiatan tersebut
tidak benar untuk dilakukan. Apa memang para Kades itu sudah mau kerja di media
juga? Sehingga dibuat kegiatan pelatihan jurnalis," ungkap Plt. Bupati
Lamtim Zaiful Bokhari didampingi Asisten I pemkab Lamtim Tarmizi.
Zaiful
juga mempertanyakan siapa pihak yang mengkoordinir mereka, dan perihal anggarannya
di APBDes. Dia juga menyesalkan tidak adanya pemberitahuan terhadap Plt. Bupati,
yang seharusnya pelaksanaan kegiatan tersebut harus ada pemberitahuan atau
laporan.
“Maka
dalam hal ini, saya selaku Plt. Bupati juga tanda tanya besar, kenapa ada
kegiatan besar seperti itu, tetapi tidak ada pemberitahuan kepada saya, ini ada
apa?. Kemudian, kalau memang kegiatan pelatihan jurnalis untuk Kades tersebut
mau dilakukan, kenapa tidak dilakukan di Lamtim ini saja. Kenapa pelaksanaan
kegiatan tersebut harus dilakukan di hotel yang ada di Bandar lampung. Lagian
dalam hal ini harus jelas, siapa yang akan melatihnya, kapasitasnya seperti
apa, gedungnya dimana. Kita ada Islamic Center yang bisa dipakai, kenapa
kegiatannya harus dilakukan jauh ke hotel Bandar Lampung sana."
“Kemudian,
waktu saya tanya kepada para Kades, waktu pelaksanaan kegitan tersebut
dikenakan biaya berapa dan satu kamar itu berapa orang. Mereka (Kades) menjawab
bahwa, setiap kamar dua orang dan biaya dikenakan Rp.2.910.000,00 setiap desa.
Coba kalau kita hitung, duit itu banyak dan sayangnya lagi harus dibawa atau
habiskan di Bandar Lampung," ungkapnya
Menurutnya, jika kegiatan tersebut dilakukan untuk tidak takut sama Wartawan, maka dalam hal
menjalankan tata pemerintahan, Zaiful meminta perangkat desa harus paham bahwa kritik dan saran dari
kawan-kawan dari media itu wajib hukumnya.
"Kalau tidak ada kontrol dari kawan media yang ada, bagaimana
pemerintahan ini mau berjalan dengan baik. Jangan karena gak ada kontrol, kita
merasa kerjaan yang kita lakukan itu sudah benar terus. Maka saya juga meminta
kepada kawan-kawan media dan LSM yang ada di Lamtim ini untuk terus mengontrol
kegiatan yang ada di Lamtim ini. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan
membenahi Lamtim ini. Lamtim ini adalah milik kita bersama, mari kita bawa
lamtim ini ke arah yang lebih baik lagi," papar Zaiful.(Jhoni)