HIMBIO Selenggarakan Seminar Konservasi Badak
Widodo S Ramono, Direktur Yayasan Badak Indonesia menyampaikan paparan, Kamis (10/5) |
Widodo
S Ramono, Direktur Yayasan Badak Indonesia (YABI) dan Subakir, Kepala Balai
Taman Nasional Way Kambas, bertindak sebagai narasumber dalam Seminar yang
dimoderatori Elly L Rustiati, dosen Biologi FMIPA Unila.
Dalam
paparannya Widodo S Ramono menjelaskan bahwa Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) termasuk satwa
langka yang dilindungi. Sumatran Rhino
Sanctuary (SRS) merupakan pelestarian badak sumatera semi in-situ di TNWK.
Saat
ini di SRS terdapat tujuh ekor badak sumatera, yaitu Bina, Rosa dan Ratu
berjenis kelamin betina, serta Andalas dan Harapan berjenis kelamin
jantan. Sedangkan Andatu dan Delilah
merupakan anak badak sumatera yang lahir tahun 2012 dan 2016. Capaian ini merupakan sebuah
prestasi dalam konservasi badak sumatera dengan berhasil berkembang biak secara
alami di habitat.
Badak
bercula dua harus terus dipertahankan dengan berbagai upaya konservasi. Badak
merupakan penjaga keanekaragaman hayati dengan menyebarkan biji sehingga tumbuh
kembang hutan dan menjaga kelestarian habitat.
Subakir
memberikan apresiasi kepada Biologi Unila yang setiap tahun menyelenggarakan
Pekan Konservasi Sumber Daya Alam (PKSDA) yang tahun dibuka di TNWK. TNWK akan
mengalokasikan area untuk pembuatan tanaman badak khusus Biologi Unila dalam
mendukung konservasi badak sumatera. Area tersebut menjadi tempat pengabdian
sekaligus penelitian dari mahasiswa dan dosen Unila.(rls)