Kampus Harus Menjadi Pintu Utama Penangkal Radikalisme

KATALAMPUNG.COM – Kampus harus menjadi pintu utama menangkal Radikalisme. Kampus harus menjadi pusat gerbang ilmu pengetahuan. Kamus harus menolak para radikalisme dan intolerir. Kampus harus menjadi pemersatu bangsa Indonesia.


Kampus Harus Menjadi Pintu Utama Penangkal Radikalisme


Hal itu disampaikan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir saat menjadi pembicara pada Dialog Nasional II Indonesia Maju di Convention Hall Mahligai Agung Universitas Bandar Lampung, Senin, 14 Mei 2018.

“Kita harus mempunyai rasa empati kita dan rasa yang mendalam akibat adanya bom yang di Surabaya. Tidak ada hubungannya dengan agama,” ujarnya.

Untuk menangkal radikalisme dan menjaga persatuan bangsa, Menristek mengajak untuk menjaga empat pilar kebangsaan. Yakni, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), UUD 1945 sebagai dasar Negara, Pancasila sebagai idiologi Negara dan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

“Kalau ada di kampus, ada indikasi yang terjadi intoleransi, tolong segera diselesaikan dengan baik. Ajak bergabung bersama untuk memajukan bangsa,” ungkapnya.

Melihat pada konteks kekinian, Menristek menilai, saat ini kita dihadapkan pada situasi yang perubahannya begitu cepat. Di era Disruptive Innovation dan Disruptive Technology mahasiswa harus bisa merespon dengan positif terhadap perkembangan republik ini. “Oleh karena itu harus kita siapkan ke depan,” kata Mohamad Nasir.(Cholik)
Diberdayakan oleh Blogger.