Puluhan Wartawan Sambangi Dinas Sosial Lampung Timur

KATALAMPUNG.COM - Puluhan wartawan sambangi kantor Dinas Sosial Lampung Timur, Jum,at (04/05). Kehadiran mereka dalam rangka untuk menemui Kepala Dinas terkait penangkapan dua orang warga Lampung Timur di Kota Metro beberapa waktu lalu. Mereka menduga penangkapan tersebut sengaja dengan cara menjebak. Sayangnya sang Kadis tidak berada di tempat.


Puluhan Wartawan Sambangi Dinas Sosial Lampung Timur


Afriansyah Ketua Asosiasi Jurnalistik Online Indonesia Kabupaten Lampung Timur menyayangkan sikap pengecut sang Kepala Dinas Sosial yang memiliki sikap tak terpuji dengan cara mendidik bawahannya untuk membohongi publik. Pasalnya, Sekretaris Kepala Dinas Sosial mengatakan yang bersangkutan sedang ke Jakarta mendampingi Plt Bupati Lampung Timur. Sementara dia (Kadinsos M. Yunus Red) sembunyi seperti tikus.

"Melalui Sekretarisnya, Darmuji mengatakan, Kadis sedang berangkat ke Jakarta mendampingi Plt Bupati. Sementara kita semua para wartawan tau, bahkan meliput kegiatan Plt Bupati sedang menyambut tamu dari Kodim, di Markas Kodim (Makodim) Sukadana pagi menjelang siang hari ini tanggal 04/05," tegas Afriansyah.

Puluhan Wartawan Sambangi Dinas Sosial Lampung Timur


Ditambahkannya, jebakan atas penangkapan kedua wartawan lokal  tersebut tidaklah layak di lakukan, terlebih lagi seorang pejabat eselon II B.

"Karena itu saya mewakili rekan-rekan wartawan, agar Bupati beserta jajarannya dapat mengkaji ulang M. Yunus dari jabatannya sebagai Kepala Dinas Sosial, di kabupaten ini masih banyak yang layak," tandasnya.

Hal senada juga di sampaikan beberapa Organisasi kepemudaan kabupaten itu, diantaranya, Amir Faisol Ketua Markas Cabang Laskar Merah Putih (Macab LMP) Lampung Timur, yang meminta agar Bupati mengkaji pejabat yang tidak layak.

Puluhan Wartawan Sambangi Dinas Sosial Lampung Timur


Amir juga menyampaikan harapannya kepada para lembaga Hukum untuk melakukan tindakan atas ramainya pemberitaan pada media, yang mana Kadinsos di duga telah melakukan penyelewengan anggaran ATK dan SPPD.

"Sebaiknya juga Kadinsos diperiksa, terkait ramainya pada pemberitaan media massa, atas dugaan permainan anggaran, bahkan yang paling kecil saja, misalnya untuk baleho promosi, itu tidak ada, padahal hanya 7 jutaan saja, ini kan namanya kemaruk," tandas Amir Faisol.(jho)
Diberdayakan oleh Blogger.