Ramadhan Pemersatu dan Penguat Umat
![]() |
Feri Hardani (Ketua Umum HMI Cabang Bandarlampung Komisariat Ekonomi Unila) |
Lebih
luas lagi, dalam memaknai puasa tidak hanya menahan lapar dan haus saja. Namun,
membawa diri menuju pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Bulan
Ramadhan merupakan bulan yang istimewa. Karena pada bulan Ramadhan semua kebaikan
dilipat gandakan pahalanya. Sehingga banyak umat Islam yang saling berebut
dalam melaksanakan kebaikan di bulan ini.
Namun,
semoga bulan yang membuat umat muslim berlomba dalam kebaikan ini mampu membuat
umat Islam istiqamah dalam berbuat
kebaikan, sehingga kebaikan yang dikerjakan bisa terus terjaga.
Saat
ini umat islam di Indonesia tengah dilanda cobaan. Yaitu dengan isu teroris, Tak
luput dari ingatan kita pada tanggal 13–14 Mei 2018 di Surabaya, Jawa Timur, terjadi
pelaku bom bunuh diri yang menyerang masyarakat Surabaya.
Tiga
tempat di antaranya tempat ibadah, di Gereja Santa Maria Tak Bercela, GKI
Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan. Dua
tempat lainnya masing-masing kompleks Rumah Susun Wonocolo di Taman, Sidoarjo
dan Markas Polrestabes Surabaya.
Dengan
adanya kejadian ini umat muslim benar-benar diuji bagaimana untuk menghadapinya.
Di bulan ramadhan ini mari kita tunjukan pada masyarakat bahwasanya Islam bukan
seperti para pelaku kekerasan. Islam adalah rahmatan lil alamin, Islam membawa
kedamain dan kebaikan bagi lingkungan sekitarnya.
Dengan
semangat ramadhan, mari kita bentuk diri ini untuk menjadi lebih baik. Untuk menjadi
makhluk yang saling menjaga sesama manusia, saling mengasihi dan menyangi. Sehingga
kita bisa mendapat makna dari puasa ramadhan dan menunjukan bahwasanya Islam
adalah benar, yang membawa kedamaian dan kebaikan.