Jangan ada KONSOLIDASI HATI antara BAWASLU dan SGC
Harus bagaimana lagi membuka mata hati BAWASLU agar lekas sadar dari kelalaian yang berkepanjangan? Bukti-bukti MONEY POLITIC sudah JELAS nyata terpampang didepan mata. Lantas, apalagi yang dibutuhkan BAWASLU untuk mendiskualifikasi ARINAL - NUNIK?
Gelombang massa yang tidak pernah berhenti bahkan kian membesar adalah bukti, bahwa rakyat Lampung sudah GERAH, dengan sikap LAMBAN dan MASUK ANGIN Bawaslu menghadapi sengketa money politic di PILGUB Lampung 2018.
Terlebih, ada Pernyataan KONYOL (Jika tidak mau disebut BODOH) dari Ketua Komisioner BAWASLU di social Media tempo hari, yang jika ditangkap secara langsung jelas menggambarkan keresahan, amarah dan kepanikan seorang KETUA BAWASLU Prov. Lampung, yang seharusnya sangat tidak bijak dilakukan oleh seorang Fatikhatul Khoiriah yang notabene pucuk pimpinan BAWASLU.
Wahai, ibu ketua yang terhormat,
Bahwasanya hari ini ada gelombang aksi massa yang kian massive terjadi di Lampung ini adalah hukum sebab-akibat dari situasi Politik Lampung yang tidak bisa kita sebut BIASA. Bagaimana tidak, Menduduki peringkat pertama Praktik money politic dalam PILKADA 2018 adalah Fakta yang harusnya membuat anda tidak enak tidur dan tidak enak makan, bukan menunggu 'ada yang ngadu' lalu masih pula dimentahkan dengan alasan-alasan yang tidak krusial.
Tetapi pada prinsipnya, Gerakan Aksi Massa adalah gerakan LEGAL dan tidak ada unsur kriminal, represif apalagi INTIMIDATIF. Sekali lagi saya tegaskan, TIDAK ADA INTIMIDASI KEPADA SIAPAPUN dalam gerakan konsolidasi massa yang kian massive belakangan ini, karena JELAS! tuntutan kita adalah TENTANG KEADILAN yang harus di Tegakkan seadil-adilnya oleh Bawaslu sebagai institusi penyelenggara. Jadi PLEASE deh Ketua BAWASLU GAUSAH BAPER!
Merasa Seolah-olah di Intimidasi adalah KELAINAN KEJIWAAN yang mungkin sedang dialami dalam situasi seperti ini. Yang anda hadapi adalah amarah massa, yang merasa kredibilitas bawaslu layaknya onggokan SAMPAH, harusnya dibuktikan dengan KINERJA bukan dengan Umpatan apalagi perasaan terdzolimi. Karena yang JELAS Terdzolimi itu Kami, jutaan Rakyat Lampung yang diinjak-injak martabatnya dengan amplop GOCAPAN!
Sudahlah,
Jangan terus-terusan berkelit, RAKYAT SUDAH LELAH. Jangan lagi ada Dusta di BAWASLU! Kita semua sudah tahu, siapa dalang dibalik money politic yang dilakukan oleh paslon No. 03 ARINAL-NUNIK yang tidak lain adalah SUGAR GROUP COMPANY (SGC) yang telah merusak tatanan Demokrasi kita dan tidak akan bosan melakukan eksploitasi, akumulasi dan Ekspansi di Tanah Lampung. Jangan ada konsolidasi hati antara BAWASLU dan SGC, karena BAWASLU dibentuk diatas kepentingan Rakyat jadi laksanakan amanat Rakyat dengan adil, jujur dan bersih. Tapi Jika bawaslu tidak mampu melaksanakan Fitrahnya, maka baiknya bawaslu membubarkan diri dan komisionernya bentuk saja anak perusahaan SGC.
Ttd,
Rismayanti Borthon
KORLAP POSKO DEMOKRASI
08117908391