Ribuan Massa Kepung Kantor Gakkumdu Lampung
Masa yang sebelumnya
menggelar aksi di Tugu Adipura ini, menuntut kepada Gakkumdu untuk membatalkan
pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Arinal Djunaidi - Chusnunia Chalim
(Nunik), dan melaksanakan Pilgub ulang di Lampung.
Dalam aksi unjuk rasa
tersebut, sempat terjadi emosi adu mulut antara massa dan polisi, kemudian aksi
saling dorong terjadi sesaat masa saling melempar gelas air miniral ke arah
barikade polisi.
“kami ingin lewat, tolong
jngan dihalangi,” ujar salah seorang orator.
Suasana juga sempar panas
ketika beberapa mass tampak berteriak dan mendorong beberapa aparat polisi yang
berjaga, sementara itu terlihat kapolres Bandar Lampung, Murbani Budi Pitono
tengah berusaha melerai aksi saling didorong.
“Batalkan Arinal-Nunik,
musuh kita SGC, musuh kita Arinal-Nunik,” teriak Korlap aksi masa Rachmat
Husein, disambut gemuruh suara massa.
Sementara itu, Anggota
Komisi II DPR RI, Endro S Yaman, mengatakan, aparat kepolisian harus menangkap
setan demokrasi dan penjajah demokrasi di Pilgub Lampung.
“Kita bersatu mengawal
tegaknya demokrasi. Kemarin 27 Juni 2018 terjadi besar-besaran bagi-bagi amlop,
seperti bagi permen, tapi institusi Bawaslu diam saja. Setan-setan
gundul masuk ke rumah, rakyat dikasih Rp50 ribu. Itu namanya menghina
martabat, menghina Lampung,” tegas Anggota Komisi II DPR RI ini, dalam
orasinya.
Politisi DPD PDIP ini juga mengajak massa bergerak untuk
memberantas setan demokrasi di desa yang saat ini sudah masuk kota.
“Setan-setan demokrasi ini
sekarang sudah masuk ke kota, mari kita tangkap setan-setan
kota, terutama di Gakkumdu kita kawal dengan baik, jangan sampai
suara kita dicuri," ujarnya.
Menurut Endro, money
politics selalu memiliki kepentingan. Dan rakyat sudah disuap dengan
sejumlah uang untuk kepentingan lima tahun ke depan. "Mari bergerak
menangkap setan-setan kota. Merdeka, merdeka."
Senada, Politisi PDIP
Bambang Suryadi menegaskan jika Gakkumdu harus bersikap profesional, karena
kejahatan money politics yang diduga dilakukan oleh Arinal-Nunik dan dibeking
oleh korporasi bernama SGC.
"Jangan biarkan
Lampung dikendalikan oleh kekuatan uang bernama korporasi, jangan mau kita
dijajah oleh kekuatan SGC. Usir SGC dari Lampung, bebaskan Lampung dari
kedzoliman," tegasnya lagi.
Ditempat yang sama, Ketua
DPD II Partai NasDem Lampung Tengah, Miswan Rodi, juga berorasi.
Menurutnya, pilgub tahun
ini cacat hukum.
“Batalkan
Pilgub, diskualifikasi Arinal-Nunik, dan usut kejahatan demokrasi di
Lampung ini. Selain itu SGC telah melawan kebijakan Presiden kita
Jokowi. Telah berani menentang kebijakan demokrasi di Pilgub Lampung,”
katanya.
Di tempat yang sama,
Kapolres Bandar Lampung, Murbani Budi Pitono mengatakan, jika pihaknya hari ini
menurunkan sekitar 500 personal. Dirinya juga meminta kepada masa aksi yang
hadir untuk tertib.
"Kami hargai aspirasi
dari masyarakat yang ramai-ramai datang ke Gakkumdu. Untuk itu, kami minta
kalian (para pendemo) harus tertib ya," imbaunya.