Presiden Jokowi Ingatkan Pasar Otomotif Indonesia Harus Dikuasai Produk Dalam Negeri
![]() |
Presiden memeriksa mobil dalam acara Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) ke-26 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (2/8). (Foto: Humas Setkab/Agung) |
“Saya juga menekankan agar
orientasi ekspor itu terus ditingkatkan. Pasar dalam negeri kita kuasai, pasar
ekspornya harus ditingkatkan. Ini yang kedua. Jadi industri-industri yang
berorientasi ekspor nanti akan kita siapkan insentif-insentif agar bisa terdorong
terus meningkat,” kata Presiden di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (2/8).
Kepala Negara juga
menyampaikan bahwa negara, pemerintah, dan industri juga harus miliki visi ke
depan yang sama yakni penggunaan mobil-mobil yang ramah lingkungan ini harus
terus kita kembangkan.
Lebih lanjut, mengenai
Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes), Presiden menyampaikan bahwa kendaraan
tersebut sangat multiguna, selain untuk meningkatkan produktivitas yang ada di
desa-desa, juga bisa menyelesaikan banyak masalah yang ada di daerah.
“Baik yang berupa air,
mobilitasnya bisa lebih tinggi, yang kedua dryer, yang ketiga untuk
penggilingan (rice mill unit) dalam bentuk yang kecil, sehingga mobilitas di
desa, mobilitas di sawah-sawah ini bisa lebih baik lagi,” tambah Presiden
sebagaimana dilansir dari laman resmi setkab, Kamis (2/8).
Pabrik
di Boyolali
Sementara itu, mengenai
persaingan dan kompetisi yang semakin ketat, Presiden menyampaikan bahwa belum
tentu setiap mobil bagus desainnya. “Mungkin konten lokalnya juga tinggi, tapi
kalau harganya enggak kompetitif, masuk pasarnya juga akan sulit,” ujar
Presiden.
Hal ini berarti, menurut
Presiden, semua diserahkan kepada industri sendiri dan sekarang Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) telah diambil alih oleh industri.
“Kalau memang nanti
SMK pabriknya selesai dan sudah bisa memproduksi ya silakan, karena itu memang
kewajiban pemerintah untuk terus mendorong agar industri otomotif ini
berkembang,” sambung Kepala Negara.
Mengenai regulasi mobil
listrik, Presiden menyampaikan bahwa terutama di bidang perpajakan ini terus
akan dihitung dan dikalkulasi.
“Apakah insentif-insentif itu bisa diberikan,
termasuk juga super deduction untuk pajak, untuk mobil-mobil jenis yang seperti
apa, atau untuk kegiatan-kegiatan yang mendorong industri inovasi di otomotif
yang mana,” pungkas Presiden seraya menyampaikan bahwa proses kalkulasi telah
berlangsung selama 8 bulan dan akan segera dikeluarkan kajian agar mendorong
tumbuhnya industri otomotif di Indonesia.
Tampak hadir mendampingi
Presiden dalam acara kali ini, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri
Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo.(DND/EN)