Kominfo Blokir 450 URL Video dan Foto Kekerasan terhadap Suporter

KATALAMPUNG.COM – Video kekerasan terhadap salah satu supporter tim sepak bola membuat heboh. Video kekerasan itu menampilkan beringasnya salah satu pendukung tim sepak bola Indonesia terhadap pendukung tim lawan. Tak dinyana, kekerasan itu memakan korban. Satu orang tewas setelah digerubuti massa usai laga Persib dan Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, pekan lalu.


Kominfo Blokir 450 URL Video dan Foto Kekerasan terhadap Suporter
Menkominfo Rudiantara saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/9/2018). Rapat tersebut salah satunya membahas strategi penanganan akses telekomunikasi pasca bencana. - (antarafoto)


Dalam hitungan menit saja, video itu telah menyebar ke seantereo negeri. Melihat merebaknya konten kekerasan ini di media sosial, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengambil tindakan.

Kominfo melansir terdapat 450 URL di media sosial dan situs internet yang menyebarkan tayangan video maupun foto korban kekerasan terhadap supporter. Tindakan tegas pun dilakukan, Kominfo akhirnya memblokir ke 450 URL tersebut.

"450 URL sudah kami blok karena tidak bagus untuk masyarakat. Jadi seolah-olah mengajak untuk melakukan hal-hal seperti itu," ujar Menteri Kominfo Rudiantara, di Ruang Anantakupa Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Rabu (26/9/2018).

Menurutnya, tindakan ini dilakukan sebagai upaya memberangus dan menindak penyebaran konten negatif di internet. Ia menilai, tindakan itu perlu dilakukan dua arah, yaitu tindakan nyata pemblokiran dan penegakan hukum oleh pihak kepolisian.

Rudiantara menjelaskan, upaya seperti itu merupakan bagian dari penanganan pada aspek hilir untuk mewujudkan penggunaan akses internet yang sehat. Selain juga ditambah sisi hulu seperti sosialisasi ke masyarakat sehingga dampaknya lebih optimal.

Selain upaya tegas pemblokiran URL media sosial dan situs internet, Rudiantara menuturkan akan menemui Direktur Pemasaran Persib Bandung Bermartabat (PBB) M Farhan guna membahas tindak kekerasan yang terjadi dan meminta supaya para pendukung Persib Bandung yang menggunakan media sosial tak menyebarkan konten video dan foto korban.

"Ada indikasi provokasi oleh oknum suporter klub. Contohnya begini, jika Anda benar suporter klub A, harus berani mukulin pendukung lain terus viralkan di media sosial. Nah contohnya seperti itu, kan tidak benar," kata Rudiantara.

Rudiantara mengimbau masyarakat agar tidak terlibat sebagai penyebar konten sensitif di media sosial dan situs internet. Terkait dengan take down content, membutuhkan waktu di berbagai platform media sosial dengan melihat karakteristik aturan penggunaan yang dimiliki.

Sebelumnya, Kemenkominfo telah meminta kepada Youtube, Twitter, Instagram dan Facebook untuk menghapus semua video dan foto terkait korban kekerasan. Dikhawatirkan, video dan foto penganiayaan tersebut dapat menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.(kmi/sp)
Diberdayakan oleh Blogger.