Revolusi Industri Digital, Pemerintah Fokus Pemerataan Akses Telekomunikasi
"Kekuatan kita
sebenarnya terletak pada sumber daya manusianya, maka kami terus bangun
infrastruktur internet agar dapet dimanfaatkan oleh sektor pendidikan dan
kesehatan di daerah 3T (Terluar, Tertinggal, Terdepan) dan perbatasan
Indonesia," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara
pada diskusi Pemerataan Infrastruktur
Telekomunikasi dalam Mendorong Digitalisasi dan Pertumbuhan Ekonomi di Wilayah
Terluar, Tertinggal, Terdepan, dan Perbatasan Indonesia yang diselenggarakan
Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo, di Hotel
Borobudur, Jakarta, Senin (3/9/2018).
Rudiantara mengungkapkan,
BAKTI Kemenkominfo telah berupaya maksimal secara terus menerus memanfaatkan
teknologi untuk membangun infrastruktur akses intenet cepat.
"BAKTI sudah buat
policy atau aturan kebijakan yang isinya adalah membangun 1 BTS di setiap desa.
Kita punya target tahun 2020 semua desa di Indonesia sudah terhubung dengan
internet cepat," ucap Rudiantara.
Sedangkan Menteri Keuangan
Sri Mulyani Indrawati yang ikut hadir di acara diskusi menjelaskan, selama ini
pembangunan infrasrruktur akses telekomunikasi di daerah 3T masih belum bisa
dijangkau pengerjaannya oleh proyek swasta.
"Daerah terpelosok di
Indonesia yang terpencil itu, mereka tidak memiliki akses yang bisa dibangun
oleh private sector," tutur Sri Mulyani.
Direktur BAKTI
Kemenkominfo Anang Latif menyampaikan, program kinerja pembangunan
infrastruktur internet Palapa Ring di
bagian barat Indonesia telah mencapai 100 persen.
"Sedangkan wilayah
tengah sudah 94 persen dan nantinya akan berlanjut ke bagian timur. Akan segera
beroperasi pada akhir bulan September ini," kata Anang.
Sementara itu, apresiasi
terhadap pembangunan infrastruktur yang membuat daerah terpencil bisa
memanfaatkan akses internet diungkapkan Bupati Keerom, Papua, Muhammad Markum.
Markum menyebutkan, di wilayahnya sekitar 35 persen jaringan telekomunikasi
kini telah ada.
"Padahal daerah kami
termasuk sulit akses karena amat luas dan berbukit-bukit. Mudah-mudahan dengan
adanya telekomunikasi di 2019, wilayah blind spot bisa terlayani dengan
baik," ucap Markum.
Satelit Palapa Ring
merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi pembangunan serat optik di
seluruh Indonesia sepanjang 36.000 kilometer. Palapa Ring terdiri dari tujuh
lingkar kecil serat optik (untuk wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa
Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku) serta satu backhaul untuk menghubungkan
semuanya.
Pembangunan infrastruktur
telekomunikasi Palapa Ring ditargetkan nantinya mampu menjangkau 440 kota dan
kabupaten di seluruh Indonesia. Sedangkan BAKTI Kemenkominfo sebelumnya bernama
Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI).
BAKTI merupakan satuan kerja di Kementerian Kominfo yang dibentuk untuk
membangun jaringan akses telekomunikasi dan informasi di daerah 3T.
BAKTI Kementerian Kominfo
menargetkan tahun 2020 sebanyak 5.000 titik di kawasan 3T dapat memanfaatkan
akses telekomunikasi dan informatika. Target itu dikenal pula dengan nama
Merdeka Sinyal 2020.(kmi)