ACT Lampung–IBI Darmajaya Dukungan Psikososial Anak-Anak Penyintas Banjir Pekon Umbar Kelumbayan
KATALAMPUNG.COM - Jum’at
pagi (16/11) relawan ACT Lampung dan IBI Darmajaya berangkat menuju titik
terdampak banjir Pekon Umbar Kecamatan Kelumbayan Kabupaten Tanggamus.
Mendekati titik tujuan,
terlihat bekas longsoran tanah di Pekon Batu Patah Kelumbayan Barat. Sebuah
alat berat berjaga di lokasi. Masyarakat bersemangat menata batu penahan bukit.
Tim harus menerjang arus
Sungai Umbar untuk membawa logistik ke Posko Kemanusiaan dan Dapur Umum di
Dusun Lubuk Kejung, Boloran Tupak, Sabar Menanti dan Tanjung Iman.
Menurut Mahmudin, relawan
driver, rumah batako miliknya tidak terkena banjir karena berada diatas bukit,
namun nahas dua kali longsor merusak bagian kamar dan dapur. Saat kejadian
dirinya sudah keluar rumah.
Mahmudin sudah beberapa
hari ini membawa mobil pick up untuk distribusi logistik.
“Rumah kena longsor bagian
kamar. Masih diperbaiki kena longsor lagi bagian dapur. Masyarakat disini mayoritas muslim, Lubuk
Kejung artinya air yang dalam dan panjang. Disini lokasinya tepat ditepi
sungai, jadi potensi banjir setahun bisa dua tiga kali, kemarin banjir
terparah,” jelasnya sembari mengemudi.
Relawan tiba di dusun
Lubuk Kejung dimana sudah berdiri Dapur Umum. Di Lubuk Kejung kerusakan
bangunan terlihat sangat parah. Tepat di tepi sungai papan berserakan bercampur
dengan perabot rumah.
Sebagian perabot sudah
terseret banjir ke arah hilir sungai. Bahkan menurut penuturan warga, perabotan
tak lagi tampak di pantai. Air bah tersebut membawa perabotan dan pepohonan ke tengah
laut.
Di Posko Kemanusiaan Lubuk
Kejung puluhan anak-anak sudah bersiap menyambut relawan ACT–IBI Darmajaya.
Keceriaan tampak ketika relawan memindahkan perlengkapan sekolah. Anak-anak
antusias ikut menggelar karpet dan menata meja belajar.
Relawan ACT Lampung-IBI
Darmajaya Diana Rika Herdianto mengajak anak-anak menyanyikan lagu di sini
senang, di sana senang sambil bertepuk tangan.
“Aku mau jadi pemimpin
desa ini, aku mau belajar lebih giat pakai meja belajar ini, aku mau jadi mahasiswa,”
ucap Adik Anis.
Adik Anis saat ini
menempuh Sekolah PAUD tak jauh dari posko kemanusiaan. Mengawali keceriaan
dengan membacakan surat Al-Iklas dengan lancar. Saat ini ibunya sedang berada
dirumah neneknya.
Rumahnya terkena banjir
namun sekolahanya tidak. Anis memilih buku Juz Amma dan meja belajar untuk
dipakai belajar. Anis saat ditemui mengenakan baju pink sangat bahagia belajar
siang itu. Kejadian banjir tak membuatnya begitu murung.
Adik Siti Samsiah sedang
sekolah di PAUD Ridho, didampingi Ibunya Rika Mayasari yang sedang mengandung
anak kedua.
Melihat rumah-rumah
terkena banjir sangat sedih, terlebih rumah neneknya ikut terseret air. Rumah
yang terletak tepat diseberang Posko itu nyaris tak tersisa.
Perjalanan berikutnya di
dusun paling ujung yakni Tanjung Iman.
Ibu Sartinah sangat
beruntung malam itu. Rumahnya berada didataran tinggi tidak tergenang air,
namun kesedihan yang mendalam melihat rumah tetangganya terseret banjir.
Terlebih jembatan yang baru saja dibangun harus runtuh tersapu arus.
“Pas banjir nggak tahu,
paginya baru tau ada puluhan rumah terseret banjir. Alhamdulillah tidak terkena
banjir namun tetap khawatir longsor karena posisi dirumah diatas bukit,”
Ucapnya sambil mengendong anaknya berumur tiga bulan.
Ketua RT 06 Tanjung Iman
Sarnan mengatakan diwilayahnya terdapat 15 rumah yang terkena dampak banjir.
Mayoritas harus kehilangan perabotan rumah. Sedangkan rumah yang habis terseret
banjir sebanyak 3 rumah.
Untuk itu dirinya menginisiasi
Dapur Umum yang melayani kebutuhan konsumsi warganya. Dapur Umum tersebut
memberdayakan warga sekitar untuk bergotong royong memasak hidangan.
“Harapanya segera
mendapatkan bantuan untuk renovasi rumah yang terkena banjir, saat ini warga
terus bergotong royong merapihkan papan-papan rumah,” ucapnya.
Kepala Cabang ACT Lampung
Dian Eka Darma Wahyuni sangat bangga terhadap relawan yang mau menembus Pekon
Umbar Kelumbayan. Rute yang dilalui sangat sulit.
Pengiriman bantuan
logistik berupa perlengkapan masak, perlengkapan kebersihan diri dan sembako
diharapkan dapat meringankan beban penderitaan masyarakat terdampak banjir.
“Terimakasih untuk semua
pihak yang telah membantu terutama IBI Darmajaya. Kedepan masyarakat Lampung
harus bisa membangun minimal satu rumah di Kelumbayan, ayo terus bergandeng
tangan untuk penanganan banjir ini,” ucapnya.(rls/act/dde)