Festival Muwaghei Lampung Timur Rangkul Persaudaraan Dari Beragam Etnis
KATALAMPUNG.COM -
“Bhinneka Tunggal Ika walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu” hal tersebut
merupakan moto atau semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara
Indonesia, Garuda Pancasila. Menyadari hal tersebut Pemerintah Kabupaten
Lampung Timur menggelar Festival Budaya Muwaghei yang diselenggarakan di Halaman
Depan Kantor Pemerintahan Daerah Kabupaten Lampung Timur, Sabtu (03/11/2018).
Hadir pada acara tersebut
Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim (Ratu Pemangku Bumei Tuah Beppadan),
Wakil Bupati Lampung Timur Zaiful Bukhori (Rajo Penata Bumei Tuah Beppadan),
Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Timur Syahrudin Putera (Raden Pengatur
Daerah), Serta Forkopimda Lampung Timur.
Muwaghei sendiri memiliki
arti angkat saudara dimana umumnya dilakukan dengan mekanisme adat istiadat.
Adat Muwaghei sudah terbukti mampu melahirkan hal-hal yang baik, karena dampak
positifnya dapat dirasakan oleh semua masyarakat yang tanpa sengaja “terwakili”
oleh yang melakukan angkat saudara atau mewaghei tersebut. Maka pada
perkembangan berikutnya angkat saudara atau muwaghei ini berkembang menjadi
hubungan yang terus dilestarikan hingga saat ini.
Namun ada juga
Muwaghei/ Seangkonan/ Angkat Saudara yang tidak dilakukan dengan sumpah tapi
hanya untuk mempererat tali silaturahmi dan mengumumkan kepada halayak ramai
bahwa pihak-pihak sudah menjadi saudara angkat.
Dalam sambutannya Bupati
Lampung Timur Chusnunia Chalim mengatakan “Saya yakin festival ini sangat baik
untuk dilaksanakan di Lampung Timur, bukan hanya untuk hari ini saja tetapi di
waktu yang akan datang.”
“Bukan berarti sebelum ini
tidak bersaudara setelah ini jadi bersaudara. Sebenarnya ini hanya merayakan
bagaimana persaudaraan di Lampung Timur ini, antar suku, agama, budaya bisa
berjalan dengan baik, ketertiban dan keamanannya juga.”
“Terkait dengan akulturasi
budaya dan sebagainya sebenarnya sudah ada dan berjalan hanya saja di festival
ini agar semua memahami makna-maknanya dan ini sebagai perayaan saja, selain
itu saya dan pak wakil sepakat untuk mengutamakan pelestarian budaya,”
imbuhnya.
Diketahui pada gelaran
Festival Budaya Muwaghei kali ini, masyarakat adat yang diajak Muwaghei antara
lain Masyarakat Adat Banten yang diberi gelar Raden Tatar Pasundan, Masyarakat
Adat Jawa bergelar Raden Puja Kesuma, Masyarakat Adat Batak bergelar Raden
Putra Sorimangaraja, Masyarakat Adat Bugis bergelar Raden Putra Daeng,
Masyarakat Adat Bali bergelar Raden Putra Dewata Agung, Masyarakat Adat Padang
bergelar Raden Putra Pagaruyung, Masyarakat Adat Sunda bergelar Raden Putra
Pajajaran dan Masyarakat Adat Palembang bergelar Raden Putra Sriwijaya.
Selain Itu, Dalam
Kesempatan Tersebut Dilakukan Pula Revitalisasi (Membangun Kembali) Pemberian
Gelar Kehormatan Kepada Forkompimda Lampung Timur Antara Lain Kepada Kepala
Kejaksaan Negeri Sukadana, A. Syahrir Harahap yang diberi gelar Raden
Bijaksana, Ketua Pengadilan Negeri Lampung Timur, Agam Syarif Burhanudin yang
diberi gelar Raden Keadilan, Kepala Kepolisian Resor Lampung Timur, AKBP Topan
Dirgantoro yang diberi gelar Raden Kesatuan Bangsa, serta Komandan Kodim
0411/LT, Letkol Czi Burhanudin yang diberi gelar Raden Pager Alam.(***)